Nilai tukar rupiah menguat, dibayangi efek ekspektasi kenaikan bunga The Fed

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, rupiah

Nilai tukar rupiah menguat, dibayangi efek ekspektasi kenaikan bunga The Fed

Ilustrasi: Karyawan memegang mata uang rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Kwitang, Jakarta Pusat. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww.)

Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi menguat seiring menurunnya data penjualan perumahan di Amerika Serikat (AS).

Rupiah pagi ini menguat 35 poin atau 0,23 persen ke posisi Rp15.232 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.267 per dolar AS.

"Semalam dolar AS terlihat melemah terhadap major currency karena data perumahannya (pending home sales) bulan Agustus, mengalami penurunan 2 persen sehingga pasar berekspektasi ekonomi AS mulai melemah," kata Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

Mengutip investing.com, laporan penjualan rumah tertunda atau pending home sales yang dirilis The National Association of Realtors (NAR) mengukur perubahan jumlah rumah yang telah memiliki kontrak jual namun masih menunggu finalisasi transaksi, tidak termasuk pembangunan baru.

Data yang lebih tinggi dari ekspektasi dapat dianggap sebagai positif atau optimis untuk dolar AS, sedangkan data lebih rendah dari ekspektasi dapat dianggap sebagai negatif atau pesimis untuk dolar AS.

"Meskipun rupiah terlihat menguat pagi ini, tapi efek dari ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS masih berpotensi menekan rupiah lagi ke depannya," ujar Ariston.

Bank sentral AS, Federal Reserve (Fed) yang memimpin perjuangan global melawan lonjakan inflasi, berubah menjadi lebih agresif baru-baru ini dengan memberi sinyal kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Pesan itu diperkuat semalam oleh Presiden The Fed Chicago Charles Evans, Presiden The Fed St Louis James Bullard dan Presiden Bank Federal Reserve Minneapolis Neel Kashkari, dengan Evans mengatakan bahwa bank sentral perlu menaikkan suku bunga ke kisaran antara 4,5 persen dan 4,75 persen .

Sebelumnya The Fed telah menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin (bps) lagi pada pertemuan September ini dan merupakan ketiga kalinya secara berturut-turut.

Ariston memperkirakan hari ini rupiah akan bergerak di kisaran level Rp15.200 per dolar AS hingga Rp15.300 per dolar AS.

Pada Rabu (28/9) lalu, rupiah ditutup melemah 143 poin atau 0,94 persen ke posisi Rp15.267 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.124 per dolar AS.

Baca juga: Nilai tukar rupiah melemah seiring ekspektasi The Fed masih akan agresif

Baca juga: Nilai tukar rupiah melemah tembus Rp15.000 usai The Fed naikkan suku bunga