Jubir Kemendag RRC sebut pasar China tetap menarik bagi investasi asing

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara,China

Jubir Kemendag RRC sebut pasar China tetap menarik bagi investasi asing

Xinhua (Xinhua)

Jakarta (ANTARA) - Pasar China tetap menarik bagi investasi asing, terindikasi dengan terus bertumbuhnya arus masuk investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI), kata seorang juru bicara Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Rakyat China, Kamis (25/8).

FDI di China Daratan, dalam penggunaan aktual, naik 17,3 persen secara tahunan (year on year/yoy), ke angka 798,33 miliar yuan (1 yuan = Rp2.163) dalam tujuh bulan pertama 2022. Dalam dolar AS, arus masuk meningkat 21,5 persen mencapai angka 123,92 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.851).

Juru Bicara Kemendag China Shu Jueting dalam konferensi pers mengaitkan daya tarik China dengan empat faktor.

Keunggulan-keunggulan China yang menjadi daya tarik itu adalah sistem industri yang lengkap, pasar yang sangat besar, stabilitas sosial, dan fundamental ekonomi yang positif dalam jangka panjang, sehingga menciptakan landasan yang baik untuk pengembangan perusahaan yang didanai asing, kata Shu.

Pasar China yang semakin terbuka memberikan lebih banyak peluang, dan peningkatan konsisten pada lingkungan bisnisnya memperkuat kepercayaan bisnis asing, tambah Shu.

China telah pula menerapkan daftar negatif baru untuk investasi asing guna lebih memperluas akses pasar, papar Shu.

Negara itu juga telah menghapus, merevisi, atau memberlakukan 520 peraturan sebagai upaya menyempurnakan lingkungan hukum bagi investasi asing, dan meningkatkan upaya melindungi hak dan kepentingan yang sah dari entitas bisnis asing.

Berbagai pekerjaan juga telah dilakukan guna membantu mengatasi kesulitan yang dihadapi oleh perusahaan asing, ungkap sang jubir, menyebut upaya pemerintah membantu perusahaan-perusahaan tersebut untuk melanjutkan produksi di tengah pandemi COVID-19.

Baca juga: China umumkan pangkas suku bunga pinjaman untuk menahan perlambatan ekonomi

Baca juga: China telah rilis rencana aksi iptek untuk dukung target pengurangan karbon