Siak sambut mahasiswa KKN 514 mahasiswa peduli stunting

id Stunting, Siak, mahasiswa, KKN

Siak sambut mahasiswa KKN 514 mahasiswa peduli stunting

Bupati Siak, Alfedri (tengah) saat prosesi penyerahan mahasiswa kuliah kerja nyata Universitas Riau. (ANTARA/HO-Pemkab Siak)

Pekanbaru (ANTARA) - Kabupaten Siak bersiap menerima kehadiran 514 mahasiswa Universitas Riau yang tergabung dalam Mahasiswa Peduli Stunting (Penting) untuk program Kuliah Kerja Nyata bekerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Kantor Perwakilan Riau.

Bupati Siak, Alfedri dalam proses serah terima di Pekanbaru, Senin mengatakan nantinya mereka akan bertugas menjalankan agenda kampanye peduli stunting. Para mahasiswa itu secara keseluruhan berjumlah 6.477 untuk Provinsi Riau dan ditempatkan di masing-masing kabupaten dan kota.

Untuk di Kabupaten Siak sendiri, sambung Alfedri, 514 mahasiswa itu akan dititipkan kepada masing-masing pemerintahan di tingkat kecamatan hingga kampung (desa) dan kelurahan. Makan dari itu, masing-masing camat, lurah, serta penghulu (kepala desa) diminta untuk bisa membimbing, memberikan arahan serta memfasilitasi mahasiswa.

"Khususnya terkait tugas penting mereka sebagai mahasiswa peduli stunting. Saya berharap adik-adik mahasiswa bisa berperan, bersinergi untuk memberikan pembinaan terkait stunting dan cara mengatasinya," kata bupati.

Disebutkannya, tahun persentase anak stunting di Kabupaten Siak sudah berkurang hingga 17 persen. Sementara untuk target Pemkab Siak pada tahun 2024 harus sudah di bawah angka 13 persen.

"Dengan jauh menurunnya jumlah bayi dan anak-anak yang masuk ke dalam stunting, kita berharap anak-anak Siak ke depannya semakin cerdas serta bisa bersaing dengan anak-anak lainnya. Karena stunting ini sangat berpengaruh kepada tumbuh kembang anak, termasuk perkembangan sel otaknya," jelasnya.

Sementara itu Rektor Universitas Riau Prof. Dr. Ir. Aras Mulyadi, M. Sc menjelaskan, program Kuliah Kerja Nyata UNRI tahun 2022 bertema balik kampung dengan fokus utama pemulihan transisi pasca pandemi COVID-19 19 dengan sasaran di 574 desa se-Provinsi Riau.