Jokowi: daerah manfaatkan lahan untuk menanam

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, Harganas

Jokowi: daerah manfaatkan lahan untuk menanam

Rangkaian peringatan Puncak Harganas ke-29 di Kota Medan Kamis (7/7) juga diikuti secara zoom meeting join oleh Sekretaris Perwakilan BKKBN Riau Drg Mita Maya Don, di ruang Riau Command Center, di Pekanbaru, Kamis (17/7). (Foto:Antara/Frislidia)

Pekanbaru (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo mengajak semua kepada daerah untuk memanfaatkan lahan-lahan yang sekecil apapun untuk menanam dan produksi kebutuhan pangan sehari-hari khususnya meningkatkan asupan makanan bergizi untuk anak sekaligus mencegah stunting.

"Pemanfaatan lahan pekarangan penting, jangan sampai ada lahan kosong. Manfaatkan untuk asupan gizi anak kita. Karena kita menanam dimanapun itu tumbuh dan bisa kita panen," kata Presiden Joko Widodo, dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden, Kamis.

Pesan tersebut mengemuka dalam kegiatan zoom meeting dengan seluruh kepala daerah di Indonesia dalam rangkaian memperingati Puncak Harganas ke-29 di Kota Medan Kamis.

Selain Presiden Republik Indonesia Joko Widododo, acara Puncak Harganas di Kota Medan juga dihadiri Jajaran Kabinet Indonesia Maju, Pimpinan dan Anggota DPR RI, Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo, Gubernur dan Bupati/Walikota seluruh Indonesia serta tamu undangan lainnya.

Peringatan Harganas ke-29 Tahun 2022 ini mengangkat tema "Ayo Cegah Stunting agar Keluarga Bebas Stunting”. Tema ini diambil karena keluarga merupakan fondasi penting dalam pembangunan sebuah bangsa.
Peringatan Harganas ke-29 di Kota Medan, Kamis (7/7) juga diikuti secara zoom meeting di ruang Riau Command Center di kantor Gubernur Provinsi Riau, oleh Sekretaris Perwakilan BKKBN Riau Drg Mita Maya Don, dan tingkat internal BKKBN Perwakilan Riau di Pekanbaru serta seluruh wali kota dan bupati se-Riau. (Foto:Antara/Frislidia)


Menurut Presiden Joko Widodo bahwa anak-anak dihari ini adalah penentu wajah masa depan Indonesia. Kalau anak-anak Indonesia pintar, cerdas maka untuk bersaing dengan negara lain itu mudah.

"Tapi kalau anak kita stunting, gizinya tidak baik, nutrisinya tidak tercukupi, nanti kedepan bersaing dengan negara-negara akan sangat kesulitan kita," katanya.

Karenanya pada peringatan Harganas yang ke 29 ini, Presiden Joko Widodo kembali mengajak kepada seluruh kekuatan bangsa untuk bergerak bersama-sama bekerja bersama-sama, bersinergi bersama-sama untuk menurunkan stunting dan seluruh akar masalahnya dalam rangka mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) generasi penerus kita yang berkualitas.

"Secara khusus saya mengajak keluarga di Indonesia terutama di daerah pedesaan untuk sekali lagi memanfaatkan lahannya untuk bercocok tanam dan beternak. Jangan sampai ada lahan kosong. Gunakan untuk memproduksi kebutuhan pangan sehari-hari dan meningkatkan asupan gizi anak-anak kita," ujarnya.

Selain itu, ia juga mengingatkan untuk menjaga kesehatan lingkungan baik didalam keluarga maupun di lingkungan sekitar keluarga.

"Dan saya yakin jika seluruh keluarga dan masyarakat kita bergerak, upaya penanganan stunting yang dilakukan pemerintah saat ini, pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kota/kabupaten akan cepat membuahkan hasil," kata Jokowi.

Presiden Joko Widodo percaya bahwa keluarga adalah pilar kesejahteraan bangsa, keluarga merupakan ekosistem pertama dan utama dalam mengasuh, dalam mendidik, dalam membentuk manusia yang sehat, manusia yang bergizi, manusia yang berkualitas.

"Selamat memperingati Hari Keluarga Nasional ke 29. Terimakasih, majulah keluarga indonesia," katanya.

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan Harganas merupakan momentum refleksi dan apresiasi negara terhadap peran penting keluarga dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang berkualitas.

"Peringatan di tahun 2022 ini mengambil tema "Ayo Cegah Stunting agar Keluarga Bebas Stunting”. Dan terkait dengan tema ini menjadi tugas baru dari BKKBN sebagai Koordinator Penanganan Percepatan Penurunan Stunting sesuai dengan Perpres 72 Tahun 2021," kata Hasto Wardoyo

Hasto Wardoyo menambahkan bahwa untuk mencapai target penurunan stunting diperlukan upaya serius dan kerja keras dari seluruh pihak, salah satunya melalui kolaborasi lintas sektor dan juga melalui pendekatan dari hulu sampai hilir, melalui pendekatan faktor-faktor yang secara tidak langsung seperti sanitasi, lingkungan bersih dan juga faktor-faktor yang langsung seperti nutrisi, kesehatan dan juga imunisasi.

Berikutnya melalui program-program pendampingan keluarga yang kini sudah terbentuk sebanyak 200.000 tim pendamping keluarga yang terdiri dari PKK, bdan dan penyuluh KB itu. Keberadaan Satgas mengawal program percepatan penurunan stunting di wilayah masing-masing.

Pada kesempatan itu ia juga melaporkan cakupan pemasangan layanan alat kontrasepsi dalam program Gerakan Sejuta Layanan akseptor KB se Indonesia.

"Berkat kerjakeras penyuluh, kader KB, bidan dan doktor, cakupan peserta KB yabg menggunakan alat kontrasepsi mencapai 1.294.882 peserta," katanya.

Hasto juga melaporkan melalui peran TNI menjadi Bapak Asuh Anak Stunting (Baas) melalui peran TNI, Polri dan segenap BUMN tercatat 1000 anak diambil serentak yang diberikan penmapingan selama 6 bulan.

"Dengan anggaran Rp450 ribu/bulan selama enam bulan diharapkan program Baas ini bisa meningkatkan berat badan anak dan terkoreksi akan bebas dari stunting," katanya.

Sementara itu Gubri Bersama Ketua TP PKK Provinsi Riau Hadiri Puncak Peringatan Harganas Ke-29 tahun 2022 selain itu juga dihadiri Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Riau Mardalena Wati Yulia. Sedangkan Peringatan Harganas ke-29 di Kota Medan melalui zoom meeting joint juga diikuti Sekretaris Perwakilan BKKBN Riau Drg Mita Maya Don, di ruang Riau Command Center, di Pekanbaru, Kamis (17/7).

Mita Maya Don mengatakan, peringatan Harganas ke-29 juga mengikuti zoom meeting join inetrnal BKKBN di kantor Jalan terubuk, serta kabupaten kota diimbau untuk membuka link zoom meeting join serta bupati dan wali kota se-Riau.

"Berkaitan dengan target ditetapkan Presiden Jokowi sebesar 14 persen penurunan stunting tahun 2024, Mita mengatakan Riau optimistis mencapai target tersebut karena seluruh pihak, termasuk TPPS terkait sudah bekerja keras untuk mengawal upaya percepatan penurunan prevalensi (22,3 persen itu) di Riau," katanya.