Harga minyak berlanjut turun di perdagangan Asia karena khawatir prospek permintaan

id Berita hari ini,berita riau terbaru, berita riau antara, minyak

Harga minyak berlanjut turun di perdagangan Asia karena khawatir prospek permintaan

Ilustrasi - Pengeboran minyak. (ANTARA/REUTERS/pri.)

Singapura (ANTARA) - Harga minyak tergelincir di awal perdagangan Asia pada Kamis pagi, setelah mencapai level terendah hampir tiga bulan selama sesi sebelumnya, karena ketakutan potensi resesi global memicu kekhawatiran tentang permintaan minyak.

Minyak mentah berjangka Brent turun 71 sen menjadi diperdagangkan di 99,98 dolar AS per barel pada pukul 00.13 GMT. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) melemah 62 sen menjadi diperdagangkan di 97,91 dolar AS per barel.

Penurunan mengikuti kejatuhan dramatis pada Selasa (5/7/2022), ketika WTI anjlok 8,0 persen dan Brent terpuruk 9,0 persen - penurunan 10,73 dolar AS yang merupakan terbesar ketiga untuk kontrak sejak mulai diperdagangkan pada 1988.

"Minyak semakin hancur dengan sedikit informasi baru tentang produksi atau konsumsi," kata Stephen Innes, Managing Partner SPI Asset Management.

"Namun, dengan pedagang komoditas yang menjadi sangat menghindari risiko karena meningkatnya permintaan dan kekhawatiran kebijakan Fed (AS) yang masih hawkish, risiko utama resesi menjadi beban berat di pasar."

Investor menunggu data pemerintah AS yang akan dirilis pada Kamis yang akan menjelaskan keadaan persediaan minyak dan bahan bakar domestik.

Data industri pada Rabu menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS naik sekitar 3,8 juta barel pekan lalu, menurut sumber pasar. Persediaan bensin turun 1,8 juta barel, sementara stok sulingan turun sekitar 635.000 barel.

Baca juga: Harga minyak Brent turun, ketakutan resesi angkat kekhawatiran permintaan

Baca juga: Harga minyak di Asia turun, investor tunggu kebijakan OPEC+ dan fokus ke Saudi