Rengat (ANTARA) - Bupati Indragiri Hulu Rezita Meylani Yopi menyebutkan program penurunan stunting sudah berjalan sejak 2021 dan pada 2022 ada 10 desa di wilayahnya yang menjadi lokasi fokus utama.
Bupati Rezita di Rengat, Rabu, mengatakan wilayah tersebut rawan dampak dari stunting itu. Lokasi utama adalah Kecamatan Rengat lokasi di Pasar Kota, Tanah Merah Kecmaatan Air Molek, Serumpun Jaya Air Molek dan Talang Durian Cacar Rakit Kulim, Talang Tujuh Buah Tangga Rakit Kulim.
Selanjutnya, Desa Kuala Lala Sei Lala, Desa Rejo Sari Lirik, Lahai Kemuning Batang Cinaku dan Batu Rijal Peranap serta Alang Kepayang Rengat Barat.
Dia mengatakan program stunting ini lebih menekankan pada perbaikan gizi ibu hamil dan anak anak. Dan, untuk mensukseskan percepatan pencegahan stunting itu perlu komitmen bersama dengan mengikutsertakan semua pihak.
"Baik itu instansi terkait, swasta maupun pihak perusahaan yang beroperasi di daerah setempat," ujar Rezita.
Sedangkan, lokasi utama pada 2023 adalah 15 desa dan dengan harapan terjadi penurunan hingga 14 persen.
Lokasinya adalah desa Anak Talang, Seberida, Punti Kayu, Air Molek, Suka Jadi, Candi Rejo, Sekar Mawar, Kembang Harum, Peranap, Batu Gajah dan Redang, Kelawat, Sungai Gelang, Sekip Hulu, serta Pangkalan Kasai.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Inhu Elis Juliniarti menjelaskan, secara nasional program penurunan stunting sudah berjalan dengan baik. Namun, penting untuk mengembangkan program itu hingga sampai ke tingkat desa.
"Pencegahan harus optimal penanganannya.Oleh karena itu penting rembuk stunting yang diikuti seluruh instansi terkait," sebutnya.
Tujuan rembuk stunting adalah untuk meningkatkan kepedulian, kepastian dan komitmen bersama untuk mensukseskan program itu.