Akan terima ribuan larva dari BPBL Batam, Meranti targetkan jadi pusat larva kakap putih di Riau

id Meranti pusat larva kakap putih ,BPBL Batam ,Dinas perikanan Meranti ,Sentra kakap putih

Akan terima ribuan larva dari BPBL Batam, Meranti targetkan jadi pusat larva kakap putih di Riau

Panen raya ikan kakap putih di tempat budidaya di Kabupaten Kepulauan Meranti, beberapa waktu lalu. (ANTARA/dok)

Selatpanjang (ANTARA) - Kabupaten Kepulauan Meranti kembali menerima bantuan untuk mempercepat pengembangan pilot project budidaya ikan kakap putih oleh Kementerian Kelautan Perikanan (KKP).

Kali ini bantuan yang diterima sebanyak 600 ribu larva kakap putih melalui Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Batam, yang nantinya akan dikelola oleh Balai Benih Ikan (BBI) daerah setempat.

"Kita akan menerima bantuan ratusan ribu larva kakap putih dari BPBL Batam. Rencananya dalam waktu dekat kita jemput ke Batam, sebagai tindak lanjut dari pengembangan budi daya kakap putih," kata Kepala Dinas Perikanan Kepulauan Meranti, Eldy Syahputra, Selasa.

Menurutnya, bantuan larva ini untuk meningkatkan mutu kelembangaan BBI di Kepulauan Meranti ke depan. Sehingga targetnya ke depan, Meranti bisa sebagai satu-satunya pusat larva center kakap putih di Riau.

"Kami juga akan menerima pendampingan dari mereka. Makanya kami sudah siapkan seluruhnya sesuai dengan yang direkomendasi BPLB Batam itu. Ke depannya bisa berjalan secara mandiri dan jadi pusat larva kakap putih di Riau," ujarnya.

Untuk tahap awal, kata Heldy, bantuan sebanyak 600 ribu larva kakap putih ini sebagai langkah uji coba. Berdasarkan pengamatan ahli dengan kesediaan fasilitas BBI di Meranti, potensi terburuk bantuan larva yang mereka terima akan hidup sekitar 200 ribu saja.

"Potensi hidup itu 200 ribu saja dari jumlah yang kita terima. Kalau fasilitas kita lengkap bisa 40 sampai 50 persen berdasarkan pengalaman UPTD Benih Batam," beber dia.

Ia mengaku kemungkinan itu dipicu oleh dampak kurangnya bak larva pengembangbiakan di BBI Meranti. Selain itu minimnya ketersediaan aerator, blower, lab penyakit, dan bak kultur plankton sebagai sarana produksi pakan alami.

Kondisi yang sama juga berdampak pada indukan bantuan yang diterima beberapa waktu lalu. Pasalnya hingga kini, BBI Meranti yang memiliki delapan ekor betina dan 24 ekor jantan ikan kakap putih unggul belum bertelur.

"Makanya kita harus pelan-pelan belajar dan melengkapi seluruh fasilitas pendukung. Sehingga ke depan seluruh pembudidayaan ikan kakap putih yang tersebar di Meranti tidak perlu membeli bibit dari luar," kata Kepala Dinas Perikanan itu.