Pekanbaru, 5/9 (antarariau.com) - Hitung cepat dengan menggunakan jasa lembaga survei yang dilakukan masing-masing kandidat calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau membingunghkan warga di daerah itu.
"Tidak ada yang jelas dan semuanya seakan mengklaim menang dan unggul," kata Diana Sari (34), warga Jalan Bukitbarisan, Pekanbaru, Kamis.
Kebingunan atas hasil survei perolehan suara sementara juga dirasakan kalangan wartawan dari berbagai media yang bertugas di Provinsi Riau.
"Semuanya mengaku menang karena menurut versi mereka masing-masing," kata Haidir Tanjung, seorang wartawan online nasional yang bertugas di Pekanbaru.
Pada Pemilihan Kepala Daerah Provinsi Riau 2013, Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat menetapkan lima pasangan calon, yakni Herman Abdullah berpasangan dengan Agus Widayat nomor urut 1; Anas Maamun dengan Arsyadjuliandi Rachman (nomor urut 2); Lukman Edy-Suryadi Khusaini (nomor urut 3), Achmad-Masrul Kasmy (nomor urut 4); dan Jon Erizal-Mambang Mit (nomor urut 5).
Kelima pasang calon gubernur dan wakil gubenur ini melakukan perhitungan cepat hasil pemungutan suara di seluruh TPS yang ada di kabupaten dan kota se-Riau.
"Yang membingungkan, semua hasil surveinya tidak ada yang sama. Masing-masing mengklaim unggul," kata Aryansah, warga.
Hitungan cepat yang dilakukan tim pemenangan pasangan Herman Abdullah-Agus Widayat menggunakan metoda real count mencatat, dari 20,16 persen suara yang masuk, sebanyak 29,36 persen merupakan milik pasangan ini.
Sementara pasangan nomor urut 2 hanya memperoleh suara sebanyak 24,49 persen, Lukman Edy - Suryadi (12,57 persen), Achmad - Masrul (17,93 persen), dan pasangan Jon Erizal - Mambang Mit (15,65 persen).