Pekanbaru (ANTARA) - Tahun ajaran baru sudah di ambang pintu, para orang tua yang miliki anak untukmelanjutkan ke tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat mulai merancang sekolah pilihannya.
Untuk itu Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau secara resmi telah mengumumkan rangkaian tahapan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) untuk jenjang SMA/SMK Negeri tahun ajaran 2025–2026.
Masing-masing sekolah telah melaksanakan pembentukan panitia pada 10–15 April 2025. Setelah itu Disdik Riau menyelenggarakan sosialisasi penggunaan aplikasi PMB pada 10–15 Juni, diikuti dengan simulasi aplikasi pada 18–20 Juni 2025. Hal ini menunjukkan kesiapan teknis dan sumber daya manusia dalam menyambut pelaksanaan PMB tahun ini.Serta menjamin proses kelancaran dan keadilan dalam seleksi siswa baru di seluruh sekolah negeri se-Provinsi Riau.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Disdik Riau, Erisman Yahya, menyampaikan bahwa pra pendaftaran akan dimulai pada Sabtu, 21 Juni 2025. Tahap awal ini meliputi aktivasi akun, pengisian data, dan pengunggahan dokumen administrasi oleh calon siswa.
"Pra pendaftaran dibuka 21 sampai 24 Juni," kata Erisman Yahya di Pekanbaru,Rabu.
Untuk itu ia meminta para siswa bisa mempersiapkan dokumen yang diperlukan saat mendaftar, mumpung masih ada waktu semua kelengkapan bisa di urus agar tidak ada yang kurang.
"Kami minta siswa menyiapkan dokumen sebaik mungkin," katanya.
Tahap berikutnya adalah pendaftaran dan pemilihan sekolah yang akan berlangsung pada 24–29 Juni 2025. Seluruh proses dilakukan secara daring melalui laman resmi: https://pmb.riau.go.id (https://pmb.riau.go.id).
Setelah berkas masuk ke sekolah verifikasi dokumen dijadwalkan pada 24–30 Juni 2025, dilanjutkan dengan seleksi dan rekonsiliasi data pada 1 Juli 2025. Pengumuman hasil penerimaan akan disampaikan pada 2 Juli 2025 pukul 10.00 WIB. Siswa yang dinyatakan lolos dapat melakukan daftar ulang pada 2–5 Juli 2025.
Erisman menegaskan komitmen Disdik Riau terhadap integritas pelaksanaan PMB. Ia menekankan bahwa proses ini harus bebas dari praktik pungutan liar, diskriminasi, atau manipulasi data.
"Kami akan memastikan seluruh proses berjalan adil dan jujur,tidak ada toleransi terhadap pelanggaran," tegasnya.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk aktif mencari informasi dari kanal resmi.
"Calon siswa dan orang tua jangan ragu bertanya ke sekolah atau mengakses situs resmi kami. Semua informasi tersedia dan terbuka," tutup Erisman.
