Kampar (ANTARA) - Warga Desa Senama Nenek meminta agar pemerintah Provinsi Riau memanggil pimpinan perusahaan PT Pertamina Hulu Energi Siak (PHES) karena dinilai arogan dan tidak peduli terhadap kebutuhan masyarakat setempat.
Perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan minyak dan gas bumi di bawah naungan SKK MIGAS yang beroperasi di Desa Senama Nenek Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar, Riau yang sudah lebih dari enam tahun ini tidak memberikan perhatian terhadap pembangunan jalan yang ada di desa itu.
Beberapa ruas jalan rusak dan tidak mendapatkan perhatian dan tidak kunjung diperbaiki oleh pihak perusahaan.
"Kami minta Pemprov melalui Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Riau serta pemda dan DPRD Kampar memanggil pimpinan perusahaan agar dapat duduk satu meja," kata Kepala Desa Senama Nenek Rahman Chan, Selasa (26/4)
"Kami atas nama masyarakat Desa Senama Nenek meminta kepada pihak PHES untuk perbaikan jalan Suka Ramai-Senama Nenek secara berkelanjutan, tidak terhenti selama perusahaan beroperasi," terangnya.
Selain itu, mereka meminta bagi pekerja baik karyawan PHES maupun Subkontraktor yang menetap di desa lain agar bisa tinggal di Desa Serama Nenek.
Selanjutnya, mereka mintamengkaderkan putra-putra terbaik Desa Senama Nenek untuk menjadi karyawan perusahaan.
"Harapan kami agar semua pihak tahu dan perusahaan dapat mengerti, sebab sebelumnya saat perusahaan ini dikelolaoleh PTChevron, dan hubungan dengan masyarakat sangat harmonis.
Sebelumnya, seluruh jalan yang dipergunakan oleh perusahaan tersebut terutama dari Desa Suka Ramai menuju Desa Senama Nenek (Kantor Camat Tapung Hulu) dinilai bagus dan tidak ada hambatan melalui jalan tersebut, apalagi alat berat seperti geleder, tractor dan bomak selalu stand by di GS Station Lindai Area.
Belakangan ini semenjak PT. PHES semua jalan yang dilalui atau tempat operasinya PHES tersebut sangat memprihatinkan.
Dalam pemboran minyak yang dilakukan oleh PHES tiga kali atau dua kali setahun itu dikerjakan oleh perusahaan lain sementara alat-alat berat yang melalui jalan penghubung Sukaramai dan Senama Nenek yang dilewati oleh alat-alat tersebut beratnya 47 ton ke atas inilah yang membuat hancurnya jalan yang ada.
Padahal, lanjut, Rahmat, dari 30 sumur minyak yang dikelola di Desa Senama Nenek tersebut telah mendatangkan keuntungan besar.
"Sampai hari ini belum sepadan rasanya CSR yang diberikan oleh PHES kepada Desa Senama Nenek, kalau perusahaan PHES tersebut peduli dan mematuhi undang-undang tersebut Senama Nenek akan kaya raya," kata dia.
Dikonfirmasi tentang ini,Renita Yulia Kuswindriati
selaku Commreldan CID Officer Zona 1 PT PHESyang akrab disapaNinitmenyebutkan bahwa pihak perusahaan telah banyak menyalurkan bantuan melalui Corporate Social Responsibility (CSR) seperti perbaikan jalan tambal sulam jalan rusak sepanjang 22 km dari Sumbersari sampai Panasanpada Februari lalu.
"Kita telah melakukan perbaikan jalan tambal sulam di Desa Sumber Sari sampai Dusun Panasan," ujarnya, Rabu (27/4).
Tidak hanya itu, lanjutnya, di bidang pendidikan dan kesehatan juga diberikan bantuan oleh perusahaan sesuai dengan proposal yang diajukan masyarakat setempat.
Berita Lainnya
Kelompok wanita tani Pangkal Pinang raup omzet jutaan lewat Budikdamber
08 November 2024 15:22 WIB
Program CSR Telkomsel dukung peningkatan literasi digital di Unri
04 September 2024 15:38 WIB
Ini sembilan raihan platinum Pertamina Parta Niaga Regional Sumbagut di Nusantara CSR Award 2024
25 July 2024 17:36 WIB
PT Pertamina Patra Niaga Sumbagut sabet penghargaan international CSR London
14 July 2024 17:29 WIB
Konsisten berdayakan masyarakat, PT Arara Abadi bersama 14 unit usaha raih CSR Award
28 June 2024 10:06 WIB
PT Indah Kiat Pulp & Paper Perawang raih TOP CSR Awards 2024
30 May 2024 12:26 WIB
Bina 148 UMKM, PT IKPP raih penghargaan 'Indonesia Best CSR in Pulp & Paper Sector 2024'
08 May 2024 16:14 WIB
Banyak kesalahan umum saat praktik CSR, Jefry Noer ingatkan perusahaan di Riau
19 April 2024 13:22 WIB