Jakarta (ANTARA) - Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo dan Menteri Perindustrian (Memperin) Agus Gumiwang menggelar rapat bersama di Gedung Rupatama, Mabes Polri, Jakarta, Senin, membahas percepatan adanya suplai minyak goreng curah dan realisasi HET.
Memperin Agus Gumiwang mengatakan percepatan ini dilakukan supaya program Minyak Goreng Sawit (MGS) curah dengan harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan 16 Maret lalu dapat terealisasi di lapangan, seperti ketersediaan minyak goreng curah cukup dan harga pembelian masyarakat sesuai HET.
"Program MGS curah dengan HET Rp 14.000 sudah ditetapkan 16 Maret sekarang tanggal 4 April, kami melihat progres ada, walaupun progresnya masih belum sesuai harapan, oleh karena itu, rapat kami membahas berbagai macam upaya agar supaya progres bisa dilakukan akselerasi," kata Agus di Mabes Polri.
Ia menjelaskan, akselerasi adanya suplai minyak goreng curah ini adalah dengan melakukan pengawasan dimulai dari minyak keluar di tingkat produksi sampai ke produsen.
Agus memastikan bahwa ketersediaan minyak goreng curah untuk kebutuhan nasional per hari mencukupi. Saat ini sudah ada 72 dari 79 perusahaan yang mengikuti kontrak MGS curah.
Dalam kontrak tersebut telah mengcover jumlah kebutuhan nasional per hari, dan juga mengcover kemana saja produser MGS tersebut melakukan distribusi wilayah kerja masing-masing.
"Sampai hari ini kami sudah mengeluarkan 72 kontrak, artinya 72 perusahaan yang kami keluarkan kontrak ikut program MGS curah," ungkapnya.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengatakan pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk memastikan ketersediaan minyak goreng untuk masyarakat.
Upaya tersebut mulai dari meningkatkan produksi MGS curah dua kali lipat, mengawasi distribusi, memberikan subsidi dengan memberlakukan HET, serta pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng kepada masyarakat dan pedagang.
Sigit memastikan Polri akan mengawasi ketersediaan minyak goreng curah di masyarakat, dengan membentuk Satgas khusus yang mengawasi mulai dari produksi, distributor hingga ke pengecer.
"Saya meminta pelaku usaha untuk melaksanakan kewajibannya sehingga kebutuhan masyarakat khususnya menghadapi Bulan Ramadhan di mana aktivitas dan kebutuhan untuk minyak meningkat dapat betul-betul tersedia," kata Sigit.
Baca juga: Pengamat: Kebijakan BLT bisa tekan kelangkaan minyak goreng di pasaran
Baca juga: Polres Tanjung Priok kawal proses produksi minyak goreng
Berita Lainnya
UNIFIL berduka atas tewasnya petugas penjaga perdamaian akibat tabrakan di Lebanon
16 November 2024 16:25 WIB
Indonesia mulai integrasikan bioenergi dan CCS guna kurangi emisi karbon
16 November 2024 16:10 WIB
Presiden China Xi Jinping ajak anggota APEC promosikan ekonomi inklusif
16 November 2024 15:57 WIB
Mike Tyson kalah dari Paul Jake dalam pertarungan selama delapan ronde
16 November 2024 15:49 WIB
BPBD DKI sebut genangan banjir rob di Jakarta Utara mulai berangsur turun
16 November 2024 15:25 WIB
Ketua MPR Ahmad Muzani lelang 1 ton sapi untuk disumbangkan korban Gunung Lewotobi
16 November 2024 15:10 WIB
Presiden Prabowo: APEC harus jadi model solidaritas dan kolaborasi Asia Pasifik
16 November 2024 14:49 WIB
Nelayan di Flores Timur NTT mulai lakukan aktivitas memancing
16 November 2024 14:01 WIB