Dumai, (Antarariau.com) - Sejumlah pejabat Lurah di Kota Dumai, Propinsi Riau menilai data rumah tangga sasaran (RTS) penerima BLSM belum tepat salah sasaran dan hanya sekitar separuh dari warga miskin berhak jatah beras miskin (Raskin).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tersebut banyak diantara warga penerima BLSM, banyak bukan berasal dari keluarga penerima jatah beras miskin (Raskin) dan dari kalangan RTS ekonomi mampu.
"Pendataan warga tidak melibatkan kami, dan banyak yang terima raskin ternyata tidak mendapat bantuan kompensasi atas kenaikan harga bahan bakar minyak ini," kata sejumlah Lurah dalam rapat koordinasi persiapan pelaksanaan pembagian BLSM Dumai, Sabtu.
Lurah lainnya menjelaskan, saat ini tidak sedikit warga miskin yang merasa kecewa dengan pembagian BLSM karena tidak terdata, padahal sebelumnya mereka penerima raskin dan BLT beberapa tahun lalu.
"Anehnya lagi, ada yang warga miskin yang lebih berhak, tapi yang malah mendapatkan kartu perlindungan sosial adalah tetangga yang kehidupan ekonominya menengah," sebut lurah tersebut.
Sementara itu, Pimpinan PT Pos Indonesia Cabang Dumai, Zainuddin mengatakan, pembagian BLSM sudah dijadwalkan pelaksanaannya pada 1 Juli mendatang, dan sejauh ini pihaknya sudah membagikan kartu perlindungan sosial (KPS) kepada 9.423 RTS penerima.
Terkait keluhan pihak lurah, Zainuddin menerangkan, PT Pos Indonesia hanya ditunjuk sebagai pelaksana pendistribusian KPS dan pembayaran serta memberi laporan pertanggungjawaban dana BLSM.
Wakil Walikota Dumai, Agus Widayat menegaskan, aparat kecamatan dan kelurahan diminta untuk mengaktifkan posko pengaduan untuk melayani dan menyerap aspirasi masyarakat yang keberatan dengan pendataan BLSM ini.
Penerima BLSM Dumai Belum Tepat Sasaran
