RSUD Tengku Rafian Siak sediakan 10 mesin cuci darah, ini keunggulannya

id RSUD, Siak, mesin, cuci darah

RSUD Tengku Rafian Siak sediakan 10 mesin cuci darah, ini keunggulannya

Pelayanan Mesin Cuci Darah di RSUD Tengku Rafian Siak. (ANTARA/HO-RSUD Tengku Rafian Siak)

Siak (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah Tengku Rafi'an Siak menyediakan 10 mesin cuci darah atau hemodialisis (HD) bagi pasien gagal ginjal maupun untuk pengeluaran racun dari darah sehingga bisa menampung 20 pasien dalam satu hari dengan dua pergantian waktu (shift).

Kepala Ruangan Instalasi Hemodialisis RSUD Tengku Rafi'an Siak, Ns. Tengku Kamelia M.Kes menyampaikan

untuk mendapatkan layanan ini bisa melalui rawat jalan, rawat inap dan dari Instalasi Gawat Darurat. Begitu juga dengan kriteria pembiayaannya bisa dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan, Jaminan Kesehatan Daerah, dan umum.

"Saat ini yang banyak dari BPJS Kesehatan. Layanan pasien setiap hari penuh, 10 unit mesin dan 10 tempat tidur," katanya didampingi perawat mahirIsmayantidi RSUD Siak, Selasa.

Vagi pasien gagal ginjal yang cuci darah dilakukan dua kali satu pekan. Satu kali cuci darah memerlukan waktu 4-5 jam tergantung kebutuhan pasien.

Sementara untuk mengeluarkan racun dari darah cukup dilakukan tindakan hemodialisa dua kali saja. Untuk instalasi ini dokter penanggungjawabnya sudah memiliki sertifikat HD, satu dokter umum, 10 perawat serta petugas lainnya.

Selain itu, ada juga sistemReverse Osmosis (RO) yang mengolah air yang akan digunakan untuk cuci darah. Melalui mesin RO air disuling menjadi steril dan memenuhi standar untuk digunakan dalam proses hemodialisa, RO ditinjau ulang efektifitasnya tiga bulan sekali.

Keunggulannya di sini, lanjutnya, adalah tabung (dializer) sebagai pengganti ginjalnya tidak digunakan berulang kali (reuse). Jadi setelah dipakai satu pasien langsung diganti dengan yang baru untuk pasien berikutnya.

"Karena kalau reuse dikhawatirkan ada zat-zat yang tak cocok masih ada di dializer sehingga merugikan pasien. Jadi di sini kita baru terus," ungkap perawat Ismayanti AMK.

Kepala Bidang Pelayanan dan Penunjang Medis, dr. Hartini menambahkan bahwa layanan HD di sini disupervisi Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI). Itu dilakukan secara berkala dua kali setahun.

"Supervisi standar pelayanan, Sumber Daya Manusia, sarana dan prasarana memastikan bahwa pelayanan hemodialisisnya selalu mengikuti standar yang ditetapkan," sebutnya.

Layanan ini sejatinya sudah ada dari tahun 2013, namun masih dengan empat unit mesin. Mulai tahun 2020 sudah memiliki 10 unit mesin dan 10 tempat tidur.Direncanakan akan ada penambahan mesin cuci darah lagi sebanyak 5-10 unit.