Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menargetkan 1,8-3,6 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada 2022 dengan mengusung konsep pariwisata berkualitas dan berkelanjutan di tengah situasi pandemi COVID-19.
Pada 2020, jumlah wisman ke Indonesia mencapai angka 4,05 juta orang dan menurun pada 2021 menjadi 1,5 juta orang.
"Jumlah wisman ini dulu menjadi jumlah yang selalu kita kejar dari segi angka, tapi kali kita fokuskan di pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. Sedangkan, wisatawan Nusantara yang menjadi andalan dengan target 260-280 juta pergerakan dan nilai tambah ekonomi kreatif mencapai Rp1.236 triliun," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno sebut pameran seni digital tumbuhkan ekonomi kreatif
Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf Kurleni Ukar menyatakan pihaknya telah bersepakat dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk tak memasang target kunjungan wisman yang tinggi.
Meskipun begitu, ia menyatakan adanya berbagai kegiatan internasional di Indonesia diharapkan akan meningkatkan devisa bagi negara.
Selain itu, lanjutnya, potensi pasar destinasi wisata yang memungkinkan wisman untuk datang ke Indonesia ialah Bali dengan turis dari beberapa negara seperti Australia, India, dan Jepang. Sementara, untuk Batam dan Bintang didominasi oleh wisatawan asal Malaysia dan Singapura.
Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno canangkan tahun kunjungan wisata Sumatera Barat 2023
Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Nia Niscaya menerangkan bahwa originasi wisman yang disasar Indonesia sangat dinamis, lantaran sesuai koordinasi dengan Kementerian Kesehatan yang harus mempertimbangankan kasus COVID-19 di negara yang disasar.
"Dinamis sekali untuk originasi wisatawan dan juga returning home policy-nya. Karena kalau returning home policy berbelit-belit, itu yang membuat wisatawan malas untuk meninggalkan negaranya," kata dia.
Kedua, lanjut Nia, Indonesia masih menjadi pilihan utama bagi wisatawan yang ingin berwisata menimbang banyaknya volume wisatawan di mesin pencarian.
"Namun sayangnya, data-data yang sangat kuat saat ini dari search volume yang tinggi itu, justru Omicron sedang tinggi. Inilah yang menjadi dasar pertimbangan nanti kita menetapkan fokus pasar harus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan," ungkap dia.
Baca juga: Sandiaga Uno: Pariwisata Indonesia perlu perhatikan tatanan ekosistem
Baca juga: Sandiaga Uno sebut banyak capaian parekraf yang patut disyukuri sepanjang 2021
Berita Lainnya
UNIFIL berduka atas tewasnya petugas penjaga perdamaian akibat tabrakan di Lebanon
16 November 2024 16:25 WIB
Indonesia mulai integrasikan bioenergi dan CCS guna kurangi emisi karbon
16 November 2024 16:10 WIB
Presiden China Xi Jinping ajak anggota APEC promosikan ekonomi inklusif
16 November 2024 15:57 WIB
Mike Tyson kalah dari Paul Jake dalam pertarungan selama delapan ronde
16 November 2024 15:49 WIB
BPBD DKI sebut genangan banjir rob di Jakarta Utara mulai berangsur turun
16 November 2024 15:25 WIB
Ketua MPR Ahmad Muzani lelang 1 ton sapi untuk disumbangkan korban Gunung Lewotobi
16 November 2024 15:10 WIB
Presiden Prabowo: APEC harus jadi model solidaritas dan kolaborasi Asia Pasifik
16 November 2024 14:49 WIB
Nelayan di Flores Timur NTT mulai lakukan aktivitas memancing
16 November 2024 14:01 WIB