Pekanbaru (ANTARA) - Kepala BPJS Kesehatan Kantor Cabang PekanbaruNora D. Manurungmeminta pers di daerah itu berperan mengedukasi dan memberikan informasi pelayanan JKN-KIS ke masyarakat, terutama terkait dengan beragam informasi baru.
"Sebab pers di Pekanbaru merupakan perpanjangan tangan dari BPJS Kesehatan dalam wadah kemitraan," kata dia di sela acara lokakarya media bertema "Update info program JKN-KIS" diPekanbaru, Jumat.
Ia mengatakan beragam informasi terbaru yang perlu disampaikan oleh pers tersebut, misalnya peluncuran berbagai inovasi untuk mempermudah masyarakat mendapatkan akses layanan kesehatan. Salah satu aplikasi yang terus dikembangkan adalah Mobile JKN.
Aplikasi ini dapat diunduh di Playstore atau Appstore oleh pengguna gawaidan berfungsi membantu peserta JKN dalam proses administrasi atau memperoleh informasi seputar program JKN–KIS.
"Bahkan di tengah situasi pandemi yang belum juga usai, BPJS Kesehatan masih terus meluncurkan aplikasi Mobile JKN -KIS yang manfaatnya mempermudah kita melakukan pengecekan status kepesertaan, termasuk melakukan perpindahan faskes," katanya.
Selain cek kepesertaan dan perpindahan faskes, masih banyak lagi kemudahan yang ada dalam aplikasi Mobile JKN-KIS di antaranya untuk mengubah data kepesertaan, mengetahui informasi data peserta dan keluarga, dan mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan.
"Ada juga aplikasi pintar yang di dalamnya tersedia beragam fitur dan kanal yang sewaktu-waktu dapat digunakan tanpa harus datang berkunjung ke kantor BPJS Kesehatan terdekat. Semua dapat dilakukan melalui 'smartphone' (gawai) yang digenggam, sangat membantu, maka masyarakat perlu tahu beragam program layanan terbaru JKN-KIS itu," katanya.
Ia menjelaskan program JKN-KIS bukan hanya pengeluaran melainkan suatuinvestasi. Program ini telah memberikan dampak ganda terhadap pertumbuhan ekonomi.
Dalam jangka pendek, program JKN dapat meningkatkan keluaran, seperti rumah makan, restoran, RS, dan tenaga kerja, sedangkan dalam jangka panjang meningkatkan modal manusia melalui peningkatan angka harapan hidup.
"Pencapaian Universal Health Coverage akan meningkatkan angka harapan hidup sebesar 2,9. Kenaikan satu persen kepesertaan JKN akan meningkatkan PDRB kapita sebesar Rp1 juta. Pencapaian UHC di tahun 2019 akan menghasilkan 'output' (keluaran) sebesar Rp269 triliun dan berkontribusi terhadap penciptaan lapangan kerja sebesar 23 juta," katanya.