Jakarta (ANTARA) - Dakwah yang baik dilakukan dengan memperjuangkan ajaran inti atau substansi Islam bukan sekadar simbolnya, kata Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan RI Mahfud MD saat berdialog dengan tokoh lintas agama di Sulawesi Selatan.
Mahfud, sebagaimana dikutip dari keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Sabtu, menjelaskan inti ajaran Islam di antaranya adalah perdamaian, kesantunan, kejujuran, dan kemanusiaan yang kesemuanya turut membentuk dasar-dasar pendirian negara.
Baca juga: Menko Polhukam Mahfud MD sebut pentingnya keanggotaan Indonesia di FATF
"Persaudaraannya yang diperjuangkan, kedamaian, kesantunan, dan kejujurannya. Itu merupakan satu cara dakwah yang baik," kata Mahfud saat menanggapi keinginan pelaku teror mendirikan negara Islam di Indonesia.
Ia pun menegaskan substansi ajaran Islam telah jadi bagian yang tidak terpisahkan dari pendirian bangsa dan negara Indonesia.
"Meskipun tidak pakai nama negara Islam, kita perjuangkan substansinya memakai substansi ajaran Islam, yaitu persaudaraan antarsesama manusia. Islam itu agama kemanusiaan, tidak memandang agama apapun. Semua adalah saudara sesama manusia," kata Mahfud saat berdialog dengan para tokoh lintas agama di Sulawesi Selatan secara virtual dari Jakarta, Jumat (20/8).
Dalam pertemuan itu, Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas turut mengingatkan para tokoh agama agar mewaspadai upaya sekelompok orang yang ingin membeda-bedakan masyarakat ke dalam faksi-faksi tertentu.
Ia menyampaikan seluruh kelompok masyarakat Indonesia harus tetap bersatu dengan berpegang teguh pada Pancasila.
"Pancasila ini final, tidak bisa diganggu dengan bentuk ideologi yang lain. Pancasila adalah kesepakatan untuk hidup bersama dalam sebuah wilayah bernama NKRI. Ini sudah jadi alasan yang cukup bagi kita semua untuk hidup damai berdampingan dan saling menghargai dengan agama sebagai inspirasi bersama,” terang Yaqut.
Baca juga: Tanggapan Menko Polhukam Mahfud MD soal bantuan oksigen Indonesia ke India
Ia juga menerangkan paham agama yang ekstrem dan fatalistik justru hanya akan merusak ajaran-ajaran persaudaraan dan perdamaian serta dapat meruntuhkan tatanan masyarakat.
Oleh karena itu, ia mengajak tokoh lintas agama untuk mewaspadai ajaran-ajaran ekstrem itu dan tetap mengedepankan persatuan.
"Jadi kewajiban kita semua menjaga Indonesia tetap utuh sebagai warisan dari para tokoh terdahulu. Kalau kita tidak mau bersama menjaga Indonesia, artinya kita menginjak-injak apa yang dulu diperjuangkan para pendahulu dan itu tentu bukan ajaran agama kita,” sebut Menteri Agama RI.
Pertemuan secara virtual antara Menko Polhukam RI dan tokoh lintas agama merupakan salah satu upaya Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI menjaga Indonesia tetap kondusif.
Baca juga: Menko Polhukam Mahfud MD imbau masyarakat salat Idul Adha di rumah
Berita Lainnya
UNIFIL berduka atas tewasnya petugas penjaga perdamaian akibat tabrakan di Lebanon
16 November 2024 16:25 WIB
Indonesia mulai integrasikan bioenergi dan CCS guna kurangi emisi karbon
16 November 2024 16:10 WIB
Presiden China Xi Jinping ajak anggota APEC promosikan ekonomi inklusif
16 November 2024 15:57 WIB
Mike Tyson kalah dari Paul Jake dalam pertarungan selama delapan ronde
16 November 2024 15:49 WIB
BPBD DKI sebut genangan banjir rob di Jakarta Utara mulai berangsur turun
16 November 2024 15:25 WIB
Ketua MPR Ahmad Muzani lelang 1 ton sapi untuk disumbangkan korban Gunung Lewotobi
16 November 2024 15:10 WIB
Presiden Prabowo: APEC harus jadi model solidaritas dan kolaborasi Asia Pasifik
16 November 2024 14:49 WIB
Nelayan di Flores Timur NTT mulai lakukan aktivitas memancing
16 November 2024 14:01 WIB