London, (ANTARA) - Seorang lelaki bule asal Inggris yang beristrikan wanita Indonesia tiba-tiba saja minta perut sang istri yang tengah hamil besar dielus dua lifter Indonesia Irawan Eko Yuli dan Triyatno, yang sukses meraih medali perunggu dan perak di Olimpiade 2012 di London, Inggris.
Kontingen Indonesia yang tengah "cuci mata" di pusat pertokoan Westfield, Stradford, yang masih dalam satu komplek dengan Olympic Stadium pada Rabu waktu setempat (Kamis WIB) sempat terkejut tatkala dihampiri seorang lelaki bule yang berceloteh bangga menyatakan bahwa istrinya berasal dari Indonesia.
Irawan dan Triyatno tampak lebih terkejut lagi, gara-garanya sang bule tidak hanya meminta kesediaan kontingen Indonesia untuk berfoto bersama dia dan istrinya, melainkan juga meminta kedua peraih medali tersebut mengelus perut sang istri.
Pasangan suami istri itu mengungkapkan kebahagiaan mereka setelah mengetahui bahwa dua atlet angkat besi Indonesia telah meraih medali perak dan perunggu.
"Tolong elus perut istri saya untuk keberuntungan," ujar pria Inggris tersebut.
Irawan dan Triyatno awalnya sempat ragu untuk mengelus perut dari istri sang bule itu, namun akhirnya mereka mengabulkan permintaan cukup langka tersebut.
Kedua atlet angkat besi itu lantas memberikan kenang-kenangan perpisahan berupa pin Indonesia bertema Olimpiade 2012 kepada pasangan suami istri tersebut.
Berita Lainnya
Buntut kekalahan MU, Ten Hag dan De Gea minta maaf
14 August 2022 9:10 WIB
Pilot Inggris minta politisi selamatkan industri perjalanan akibat terdampak COVID-19
23 June 2021 12:50 WIB
Puncaki klasemen Liga Inggris, Solskjaer minta MU tak cepat puas
18 January 2021 2:32 WIB
Soal Benny Wenda, MPR minta Pemerintah Indonesia panggil Dubes Inggris
03 December 2020 16:07 WIB
Klopp minta pendukung Liverpool rayakan kemenangan di rumah saja
23 July 2020 6:01 WIB
Bos Brighton minta degradasi ditiadakan jika musim tak diteruskan
19 April 2020 7:59 WIB
Waduh, Solskjaer minta waktu bangkitkan MU
25 January 2020 0:13 WIB
PM Inggris Johnson minta Donald Trump mengganti perjanjian nuklir Iran
14 January 2020 16:40 WIB