Pekanbaru, (antarariau) - Data Dinas Sosial Riau sejak tahun 2008 menyebutkan lebih dari 5.000 balita mengalami keterlantaran diakibatkan berbagai sebab, sementara 3.576 tergolong anak juga terlantar dan sebanyak 983 bocah hidup di jalanan.
Sementara terkait hal sama, data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Jumat, menyebutkan bahwa untuk hasil rekap kasus sejak tahun 2007 hingga tahun 2009 terdapat sedikitnya 876 kasus, yang paling tinggi adalah kasus kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak.
Terkait kondisi miris itu, Forum Cinta Anak Riau (FCAR) menghimbau semua pihak yang berkepentingan untuk terus bekerja melakukan pemenuhan hak-hak anak di Riau.
"Kami juga menyarankan agar masyarakat segera melahirkan secara regulasi di tingkat daerah yang mengatur pemenuhan hak anak tersebut. Hal ini perlu dilakukan karena anak merupakan tabungan masa depan bangsa," kata anggota FCAR Helda Khasmy di Pekanbaru.
FCAR merupakan wadah beberapa organisasi atau lembaga di Riau yang peduli terhadap isu-isu anak dan perempuan.
Forum ini terdiri dari Rumpun Perempuan dan Anak Riau (RUPAR), Institute Sosial Economic Change (ISEC), Yayasan Siklus, Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Suport Group Perempuan Korban Kekerasan, serta sejumlah organisasi pecinta anak lainnya baik dari kalangan umum maupun mahasiswa.
Anggota FCAR lainnya, Winahyu menyatakan bahwa tabungan masa depan bangsa bukanlah uang melainkan generasi muda yang sehat dan cerdas serta terdidik hingga berdedikasi.
Sesuai dengan komitmen pemerintah yang telah meratifikasi "Convention on the Rights of the Child" pada tahun1989 lalu, atau Konvensi Hak Anak (KHA) dengan kerangka pendekatan berbasis hak, pemerintah mempunyai kewajiban yang permanen dalam hal memberikan perlindungan atas hak anak penerus bangsa.
Hak-hak anak yang dimaksud diantaranya adalah hak mendapatkan nama dan status kewarganegaraan, kemudian hak untuk mendapatkan kasih sayang dan perawatan dari keluarga.
"Selanjutnya, yakni hak untuk mendapatkan makanan yang cukup dan bergizi, hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, dan hak untuk mendapatkan pendidikan yang mencukupi guna mencapai masa depan yang cerah," katanya.
Berita Lainnya
Kawasan industri nikel IMIP telah miliki pekerja dari 1.952 kampus
15 April 2024 12:16 WIB
2.000 staf medis di Jalur Gaza dilaporkan tidak miliki makanan berbuka puasa
12 March 2024 15:30 WIB
Rokok elektrik miliki kandungan yang sama bahaya dengan rokok biasa
07 March 2024 10:01 WIB
Dokter ungkapkan perokok pasif miliki 4 kali lipat risiko terkena kanker paru
29 February 2024 16:01 WIB
Dokter Spesialis Paru sebut vape maupun rokok sama-sama miliki risiko kanker paru
29 February 2024 14:55 WIB
Ponsel Samsung Galaxy Z Fold6 digadang bakal miliki kamera utama 200 MP
16 February 2024 11:04 WIB
Moeldoko sebut presiden dan wakil presiden miliki hak untuk berpolitik
26 January 2024 16:28 WIB
Pangdam Cenderawasih sebut KKB Intan Jaya miliki 13 pucuk senjata api
25 January 2024 16:09 WIB