Adapun status Siaga Darurat Karhutla sebelumnya telah ditetapkan Pemeritah Provinsi Riau, mulai 15 Februari hingga 31 Oktober 2021 mendatang. Hal ini sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam upaya melakukan pencegahan dan penanggulangan karhutla.
Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengatakan, apel siaga tersebut dilakukan untuk memastikan kesiapan personil dan peralatan pengendalian dan pencegahan Karhutla. Karena saat ini provinsi Riau telah menetapkan status siaga darurat Karhutla.
"Dengan semangat kebersamaan ini, kepada seluruh stakeholder agar menggerakkan segala upaya dalam hal pencegahan dan penanggulangan Karhutla di Riau," katanya.
Selain sudah ditetapkan status siaga oleh Pemprov Riau, 7 Kabupaten dan Kota di Riau juga sudah menetapkan hal yang sama. Ada pun total Karhutla hingga pertengahan Maret ini, sudah mencapai 657 hektar.
Sementara itu, Fire and Aviation Manager RAPP, Yuneldi mengatakan untuk ikut membantu pencegahan dan pengendalian Karhutla di Provinsi Riau, pihaknya menyiagakan 2.275 personil fire fighter di seluruh wilayah operasional perusahaan.
PT RAPP yang merupakan bagian dari grup APRIL ini mengerahkan personel fire fighter yang terdiri dari tim inti sebanyak 1.156 personel, tim cadangan 640 personel dan MPA sebanyak 480 personel.
"Tim kita juga telah dilengkapi dengan berbagai peralatan pendukung khusus untuk pemadaman di area hutan atau lahan seperti pompa pemadam sebanyak 521 unit dan selang sebanyak 4.107 rol atau setara dengan 123 kilometer," katanya.
Yuneldi menambahkan, personil tersebut juga diperkuat dengan sejumlah armada seperti helikopter yang siap siaga, airboat, mobil dan motor patroli, drone, serta CCTV yang dipasang untuk memonitor area konsesi dan sekitarnya.
"Hingga saat ini, kita terus melakukan patroli dan membantu satgas karhutla Riau dalam penanganan kebakaran di sejumlah titik di Provinsi Riau. Yang terbaru, tim kami ikut memadamkan api di Kuala Kampar di Pelalawan dan Desa Mekar Delima di Pulau Padang Kepulauan Meranti," jelasnya.
