Pekanbaru, (antarariau) - Angka kematian ibu (AKI) di Provinsi Riau, tercatat masih tinggi hingga mencapai 161 kasus yang berasal dari 12 kabupaten dan kota.
"Angka kematian ibu sebesar 161 itu adalah jumlah AKI tahun 2011 masih tinggi meski tahun 2010 tercatat 173 kasus," kata Kepala Bidang Promosi Kesehatan dan Kesehatan Keluarga, Sudirman ketika membuka pertemuan orientasi pengelola program kabupaten dan kota dalam Manajemen Aktif Kala (MAK) III tingkat Provinsi Riau 2012, di Riau, Jumat.
Orientasi yang digelar selama tiga hari tersebut masing-masing diikuti seorang dokter dan seorang bidan utusan tiap Puskesmas pada 12 Kabupaten dan Kota se-Provinsi Riau.
Menurut Sudirman, penyebab terjadinya kasus AKI itu adalah antara lain akibat perdarahan yang mencapai 28 persen, dan hipertensi dalam kehamilan sebesar 24 persen.
Penyebab lainnya adalah infeksi sebesar 11 persen, dan abortus tidak aman sebesar 5 persen serta persalinan lama lima persen.
Faktor penyebab lainnya tingginya angka AKI adalah faktor pola asupan gizi bagi ibu-ibu hamil yang tidak memadai.
"Karena itu orientasi ini diharapkan diikuti dengan serius oleh peserta yang selanjutnya bisa diteruskan ke para bidan yang lainnya yang bertugas pada pelayanan kesehatan persalinan," katanya.
Sebab, orientasi ini juga akan menyajikan sejumlah pengetahuan penting dari para pakar kesehatan ibu dan kandungan sehingga peserta diharapkan aktif bertanya.
Ia menambahkan, untuk menekan kasus AKI itu, Pemerintah Provinsi Riau terus menggencarkan program Manajemen Aktif Kala (MAK) III dengan memaksimalkan sejumlah terobosan program kesehatan bagi ibu-ibu hamil antara lain melalui program Jaminan Persalinan (Jampersal).
Pada kesempatan itu juga tampil Kasubdit Bina Bulin, Bufas, dari Direktorat Bina Kesehatan Ibu, Kementrian Kesehatan RI Dr Rukyana.
