Penyuntikan vaksin pertama di Siak, Bupati Alfedri tak ikut

id vaksinasi covid,vaksin coronavac,covid siak,berita riau antara,berita riau terbaru

Penyuntikan vaksin pertama di Siak, Bupati Alfedri tak ikut

Ketua Pengadilan Negeri Kabupaten Siak, Rozza El Afrina menjadi orang pertama yang mendapat vaksin di Kabupaten Siak.(ANTARA/Bayu Agustari Adha)

SIAK, (ANTARA) - Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 pertama di Kabupaten Siak mulai dilakukan kepada sejumlah tokoh dan tenaga kesehatan namun tidak diberikan kepada Bupati Alfedri karena yang bersangkutan kondisinya kurang fit.

"Bupati Siak seyogyanya akan hadir dan divaksin namun karena kesibukannya dan tinggi intensitas kegiatannya baru pulang dari Jakarta kemarin. Sudah berada di Siak tadi malam, namun kondisi beliau kurang fit agak sedikit kurang sehat sehingga tak dapat hadir," kata Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Siak, Arfan Usman, Senin.

Padahal lanjutnya satu pekan lalu sudah mengikuti screening dan bersedia menerima vaksin. Namun karena kesehatan terganggu maka tak bisa menerima vaksin hari ini sehingga akan dijadwalkan kemudian hari.

Meski begitu Pemkab Siak tetap melaksanakan penyuntikan perdana vaksin sinovac COVID-19 di halaman Rumah Sakit Umum Daerah Tengku Rafian. Kegiatan ini merupakan gelombang pertama yang diperuntukkan bagi 490 tenaga kesehatan dan 10 orang pejabat publik di Siak.

Ketua Pengadilan Negeri Kabupaten Siak, Rozza El Afrina menjadi orang pertama yang dipanggil untuk mendapat vaksin dalam kegiatan itu. Menurutnya, setelah menerima vaksin tubuhnya tidak merasakan efek apa apa, bahkan ia mengaku tidak merasakan sakit saat disuntik.

"Tak ada rasa apa-apa, dan saya tak persiapkan apa-apa dari rumah sebelum divaksin. Tapi saya berdoa diberi perlindungan oleh Allah, dan diberikan yang terbaik lah," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Siak, dr Tonny Chandra mengatakan jatah vaksin untuk gelombang pertama di Siak sebanyak 1000 vial. Tapi hanya 500 orang yang akan diberi vaksin hari ini.

"Pemberian vaksin ini akan diberikan 2 kali, di dalam 1000 vial itu akan ada pejabat sebanyak 10 orang. Artinya untuk nakes itu 490 orang," sebutnya.

Baca juga: TNI selalu siap mendukung pelaksanaan program vaksinasi nasional

Baca juga: Budi Gunadi sebut Indonesia masuk 40 negara pertama lakukan vaksinasi COVID-19

Baca juga: Wacana vaksin COVID-19 mandiri, CIPS: memberatkan usaha mikro