Pekanbaru - Penumpang pesawat di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru Provinsi Riau mengeluhkan lambannya aparat mengevakuasi ataupun menggeser pesawat Batavia Air yang diperkirakan mengalami pecah ban di bandara itu, Jumat.
Pesawat Batavia Air membentang di dekat hanggar Lanud TNI AU dengan posisi sebagian badan pesawat berada di luar landasan pacu (run way).
"Kok lama sekali. 'Kan harusnya petugas sudah mendokumentasikan posisi dan kondisi pesawat dan selanjutnya digeser agar penumpang tidak terlalu lama mengalami penundaan," kata seorang penumpang, Ihsan di bandara itu.
Pesawat Batavia dengan nomor penerbangan Y-6566 dari Jakarta tujuan Pekanbaru mengalami pecah ban saat mendarat di Bandara Sultan Syarif Kasim II sekitar pukul 14.31 WIB. Kejadian itu mengakibatkan terdengarnya suara keras di ruang tunggu bandara.
Saat berhenti terlihat asap tebal mengepul dari pesawat dan empat unit mobil pemadam kebakaran segera mendekati pesawat serta dua unit ambulans.
Kini ada empat pesawat yang menunda keberangkatan akibat kejadian itu, yaitu Garuda tujuan Jakarta, Lion Air tujuan Batam, Sriwijaya Air tujuan Jakarta dan satu pesawat ke Kuala Lumpur dengan kode AK 1343 untuk penerbangan jam 16.00 WIB.
Penumpang Batavia Air yang tergelincir sudah diangkut pakai bus ke ruang kedatangan. Mobil yang membawa bagasi penumpang juga sudah bergerak mengantarkan barang ke troli-troli.
Dari pengumuman pengelola bandara ke penumpang disebutkan penundaan disebabkan masalah operasional. Di ruang tunggu penuh ada yang duduk dan berdiri karena belum ada upaya menggeserkan pesawat.
Mobil operasional milik Batavia Air juga terlihat bolak balik di sekitar bandara.