Pekanbaru - Demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak pada April mendatang, terus "menyerang" Ibu kota Provinsi Riau, Pekanbaru, sejak beberapa pekan terakhir bahkan hingga Kamis.
Demonstrasi hari ini dilakukan sejumlah organisasi masyarakat dan mahasiswa berbagai universitas di Riau, seperti Liga Mahasiswa Nasdem (LMN), Gerakan Soeara Rakyat (Segera) dan Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI).
Unjuk rasa penolakan rencana kenaikan harga BBM bersubsidi yang diwacanakan pemerintah akibat tingginya harga minyak dunia oleh puluhan massa yang tergabung dalam tiga organisasi ini dipusatkan di sejumlah titik seperti bundaran depan Kantor Wali kota Pekanbaru dan depan Kantor Gubernur Riau yang berada di Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru.
Dalam aksinya, puluhan massa yang didominasi kalangan mahasiswa ini berorasi menolak rencana kenaikan harga BBM bersubsidi dengan menggunakan alat pembesar suara.
Beberapa diantara demonstran juga membawa sejumlah spanduk berbagai jenis dan ukuran yang bertulis penolakan rencana kenaikan harga BBM.
"Rencana kenaikan harga BBM harus segera dicabut karena akan lebih menyengsarakan rakyat. Pemerintah sebaiknya lebih mengutamakan pengusutan sejumlah kasus korupsi yang sekarang sedang marak terjadi," kata Andika, orator dalam gelombang unjuk rasa itu.
Menurutnya, menaikkan harga BBM bersubsidi bukan merupakan solusi tepat mengatasi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Bahkan sampai sekarang kami pun belum mengetahui apakan hasil minyak bumi Tanah Air yang diekspor berimbang atau tidak dengan pemakaian atau BBM yang kembali diimpor," katanya.
Hal demikian yang menurutnya kemudian menyulut berbagai aksi di Tanah Air termasuk di "Provinsi Kaya Minyak" menolak rencana kenaikan harga BBM yang diyakini akan semakin membuat terpuruknya kondisi perekonomian rakyat.
"Saya rasa masih ada langkah lain, selain menaikkan harga BBM bersubsidi. Atau mungkin pemerintah hanya perlu bagaimana agar BBM bersubsidi tepat sasaran, tidak seperti sekarang banyak dikonsumsi oleh pengusaha atau industri-industri besar," jelas pengunjuk rasa lainnya, Antoni.
Aksi puluhan massa ini mendapat pengawalan ketat petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan aparat kepolisian setempat. Tidak terjadi kericuhan dalam gelombang demonstrasi kali ini.
Aksi penolakan rencana kenaikan harga BBM sejumlah ormas dan serikat pekerja di Provinsi Riau sebelumnya juga telah berulang terjadi.
Gelombang demonstrasi penolakan kenaikan harga BBM di Riau sebelumnya bahkan sempat diwarnai kerusuhan. Seperti aksi puluhan mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Pekanbaru yang terlibat bentrok dengan aparat kepolisian dari Polresta Pekanbaru pada Kamis (15/3) pekan lalu.
Kerusuhan disulut dengan enggannya pihak BP Migas Riau menerima kehadiran mahasiwa yang berunjuk rasa di depan gedung Surya Dumai Grup (SDG), Jalan Sudirman Pekanbaru.
Menanggapi maraknya aksi unjuk rasa di Riau, jajaran aparat Polda Riau bersama Polresta Pekanbaru telah menyiapkan tim gabungan untuk mengawasi atau memata-matai berbagai rencana demonstrasi penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi April 2012 mendatang.
Bahkan untuk menghindari kemungkinan terjadinya penyelewengan BBM, aparat kepolisian setempat juga telah membentuk tim khusus yang ditugaskan untuk mengawasi jalur distribusi BBM bersubsidi.
Berita Lainnya
Pakar nilai aksi protes lewat demonstrasi tolak penyesuaian harga BBM bermuatan politis
19 September 2022 16:45 WIB
Demonstrasi BBM Dinilai Datangkan Kerugian Trans Metro
22 November 2014 10:47 WIB
Mahasiswa demonstrasi kenaikan harga BBM
13 March 2012 11:13 WIB
Israel terus serang, korban tewas di Jalur Gaza tembus 12.000 orang
18 November 2023 12:53 WIB
Turki menyatakan tak dukung Swedia bergabung ke NATO jika terus serang Al Quran
02 February 2023 16:54 WIB
AS terus bantu pasukan Afghanistan serang Taliban dari udara
26 July 2021 11:25 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB