Jumlah turis Indonesia merupakan yang terbesar kedua di Singapura

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara,turis

Jumlah turis Indonesia merupakan yang terbesar kedua di Singapura

Pengunjung mengantre untuk masuk ke S.E.A Aquarium, Singapura (ANTARA/Maria Cicilia Galuh)

Jakarta (ANTARA) - Jumlah turis asal Indonesia merupakan yang terbesar kedua di Singapura setelah China, namun pandemi COVID-19 membuat jumlah kunjungan turis menurun secara drastis.

Perwakilan Singapore Tourism Board Area Indonesia, Mohamed Firhan Abdul Salam mengatakan berdasarkan data 2019, jumlah turis asal Indonesia mencapai 3,1 juta. Oleh sebab itu, pasar Indonesia sangatlah penting untuk menjadi sasaran utama saat memulihkan kembali industri travel.

Baca juga: Singapore Tourism Board godok prototipe untuk keamanan turis mancanegara

"Market Indonesia itu sangat penting bagi tourism Singapura, terbesar kedua setelah China. Namun dampak dari COVID-19 terjadi penurunan hingga 99,9 persen untuk market kedatangan karena perbatasan Singapura ditutup pada Februari tapi penurunan ini bukan hanya dari Indonesia tapi secara global," ujar Firhan saat berbincang dalam acara TravelRevive di Singapura, Kamis.

Saat ini Singapura belum membuka diri untuk kunjungan wisata. Yang bisa masuk negara tersebut hanya untuk urusan bisnis esensial atau perjalanan diplomatik serta kedinasan yang mendesak.

Waktu kunjungan ini pun hanya berlaku selama 10 hari dan tidak bisa diperpanjang. Perjalanan tersebut harus mendapat persetujuan dari pihak perusahaan Singapura ataupun agensi pemerintah.

"Jadi itu harus diendorse dan diapprove dulu sebelum mereka tiba ke Singapura. Jadi sebelum mereka datang itu bikin permohonan atau perizinan dulu, ke Singapura atas dasar apa, meeting sama siapa, dan itu nanti direview dulu. Baru nanti direview baru diapproval, ngurus tiket dan lain-lain. Buat waktu sekarang, jalur itu aja yang terbuka dari Indonesia," kata Firhan.

Firhan juga menegaskan bahwa perjalanan ini harus sesuai dengan isi permohonan yang sebelumnya telah diajukan dan tidak diperkenankan untuk berkunjung ke destinasi wisata atau perbelanjaan.

"Kalau acaranya tiga hari, selepas tiga hari ya langsung pulang. Enggak bisa ditambahkan dengan mungkin ketemuan sama teman atau keluarga atau leisure trip itu enggak dibenarkan, itu belum bisa," ujar Firhan.

Baca juga: Spanyol perlahan akan terima turis, dimulai dari Eropa

Baca juga: Cegah penularan COVID-19, Forum Pemred minta Pemerintah tutup pintu kedatangan turis asing


Pewarta: Maria Cicilia