Kepala BPPTKG sebut gunung Merapi mengalami 19 kali gempa guguran

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara,Merapi

Kepala BPPTKG  sebut gunung Merapi mengalami 19 kali gempa guguran

Aktivitas puncak Gunung Merapi mengeluarkan asap putih terlihat di Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (11/11/2020). Berdasarkan data pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) periode (10/11/2020), tercatat kegempaan 54 guguran, 33 vulkanik dangkal, 63 hembusan dan 294 fase banyak. (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/hp.)

Yogyakarta (ANTARA) - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami 19 kali gempa guguran selama periode pengamatan pada Jumat (13/11) mulai pukul 00:00-06:00 WIB.

Kepala BPPTKG Hanik Humaida melalui keterangan resminya di Yogyakarta, Jumat, menyebutkan 19 gempa guguran itu memiliki amplitudo 5-80 mm dan berlangsung selama 13.6-62.2 detik.

Baca juga: BPPTKG naikkan status Gunung Merapi jadi siaga

Selain gempa guguran, Gunung Merapi juga mengalami 18 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-20 mm selama 14.1-30.2 detik, 64 kali gempa hybrid dengan amplitudo 3-30 mm selama 5.41-11 detik, serta 14 gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 40-75 mm selama 11.2-54.6 detik.

Berdasarkan pengamatan visual di puncak Gunung Merapi, asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 75 meter di atas puncak kawah.

Cuaca di gunung itu cerah. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat. Suhu udara 15-20.8 derajat selsius, kelembaban udara 66-89 persen, dan tekanan udara 626.77-687.9 mmHg.

BPPTKG telah menaikkan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Untuk penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam kawasan rawan bencana (KRB) III direkomendasikan untuk dihentikan.

BPPTKG meminta pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III, termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi.

Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah juga diminta mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan upaya mitigasi bencana akibat letusan Gunung Merapi yang bisa terjadi setiap saat.

Baca juga: Erupsi Gunung Merapi sebabkan hujan abu di Magelang

Baca juga: Lima orang pendaki Gunung Marapi-Sumbar hilang


Pewarta: Luqman Hakim