Dinas Ketahanan Pangan Pekanbaru gandeng Bulog jual pangan murah

id Outlet pangan

Dinas Ketahanan Pangan Pekanbaru gandeng Bulog jual pangan murah

Outlet pangan murah di Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kota Pekanbaru. (ANTARA/HO-)

Pekanbaru (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kota Pekanbaru gandeng Badan Urusan Logistik (Bulog) setempat menjual produk pangan dengan harga murah guna menjaga stabilitas harga pasar.

"Outlet ini kita harapkan ke depannya dapat membantu para petani di Kota Pekanbaru, maupun ibu rumah tangga yang sudah memanfaatkan lahan pekarangan untuk menjual hasil ladangnya dan memenuhi kebutuhan rumah tangga mereka," kata Kepala Disketapang Kota PekanbaruAlek Kurniawan di Pekanbaru, Senin.

Outlet ini diberi nama 'Pangan Murah' yang menjual produk pangan kebutuhan sehari-hari masyarakat, berlokasi di lantai dasar kantor Disketapang Pekanbaru.

Dalam pengoperasian outlet ini, Disketapang bekerjasama dengan Bulog Riau, untuk memasarkan berbagai produk pangan seperti beras, gula, minyak, dan telur dan sebagainya.

"Selain itu juga akan dijual produk pertanian kelompok tani dan kelompok wanita berupa cabai, jagung, sayuran dan sebagainya," katanya.

Alekmengatakan tujuan lain dari outlet ini juga untuk menjaga stabilitas harga pangan di masyarakat, saat ada gejolak harga sebuahkomoditi seperti beras maka Pemko bisa menjual lebih murah dari harga pasar saat itu sehingga mendorong harga tidak naik lagi.

"Makanya kita bekerjasama dengan Bulog, PT Sarana Pangan Madani. Untuk produk-produk mereka, bisa dijual disini dan kita pasarkan ke masyarakat, tentunya dengan harga di bawah pasar," katanya.

Dia mengatakan ke depan tidak tertutup kemungkinan akan menggandeng produsen pangan lainnya guna melengkapi kebutuhan masyarakat.

"Siapa saja produsennya yang penting filosofinya outlet ini dioperasionalkan untuk membantu para petani agar bisa menjual hasil pertaniannya dengan pantas, tidak jatuh, seperti contoh, harga jual cabai, petani di Rumbai beberapa waktu lalu hanya mampu menjual Rp30 ribu per kilogram, sementara di pasar sudah Rp40 ribu. Kan cukup jauh harganya. Kalau bisa harga yang kita beli dari petani tinggi, dan dijual di outlet ke masyarakat dengan harga rendah, kita ambil keuntungan sedikit saja," ungkapnya.

Begitu juga dengan produk lain outlet ini untuk menjaga stabilitas harga di pasar,

menekan spekulan atau distributor yang mencoba menumpuk barang.