Jakarta (ANTARA) - PT Bio Farma menyebutkan 1.589 relawan Indonesia disuntik dengan kandidat vaksin COVID-19 dari Sinovac, China, dalam uji klinik fase 3 vaksin itu di Indonesia.
"Saat ini rekrutmen sudah selesai dan hampir 1.589 orang yang sudah disuntik vaksin ini dan diharapkan kita mendapatkan 'interim analysis' (analisis sementara) di akhir Januari 2021," kata Neni Nurainy dari Divisi Penelitian dan Pengembangan PT Bio Farma dalam dalam seminar virtual Vaksin Merah Putih: Tantangan dan Harapan di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Pengadaan vaksin COVID-19 untuk 135 juta orang pada 2021 diamankan pemerintah
Neni mengatakan bersamaan dengan itu juga diajukan "emergency use authorization" (otorisasi penggunaan darurat) ke Badan POM (Pengawas Obat dan Makanan).
"Baru setelah itu kita akan melakukan produksi rutin oleh Bio Farma untuk vaksin Sinovac ini di 2021," katanya.
Adapun target jumlah relawan dari uji klinik fase 3 vaksin Sinovac di Indonesia itu adalah 1.620 orang.
Sementara itu, Neni menuturkan dalam kerja sama dengan Sinovac, ada transfer teknologi pengembangan vaksin dengan Indonesia.
Neni menuturkan kebutuhan vaksin Indonesia untuk jumlah penduduk yang besar tidak bisa dicukupi dari kerja sama dengan pihak luar.
Oleh karena itu, untuk pemenuhan kebutuhan juga perlu kemandirian dalam penyediaan vaksin COVID-19 melalui konsorsium vaksin nasional.
Bio Farma bekerja sama dengan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman untuk pengembangan vaksin Merah Putih.
Neni menuturkan jika Eijkman dapat menyerahkan bibit vaksin pada Januari 2021 maka perlu pengembangan lanjutan di Bio Farma mulai dari upscalling, kemudian uji praklinik, uji klinik fase 1, 2 dan 3 hingga produksi.
"Kami harapkan adanya pendampingan dan pengajuan emergency use authorization dari Badan POM ini, mungkin diharapkan di 2022 kita bisa mengisi kekosongan tadi vaksin yang tidak tersedia dari impor dari Sinovac ataupun dari negara lain," tuturnya.
Baca juga: Presiden Joko Widodo minta jajarannya segera paparkan "roadmap" pemberian vaksin
Baca juga: BPKN minta pemerintah untuk atur harga vaksin COVID-19, ini alasannya
Pewarta : Martha Herlinawati S
Berita Lainnya
Nilai tukar rupiah turun jadi Rp16.009 per dolar AS
13 December 2024 17:21 WIB
Dokter ingatkan potensi bahaya terapi dermaroller dan merkuri dalam kosmetik
13 December 2024 17:17 WIB
Pertumbuhan ekonomi Jerman diprediksi akan tetap lemah pada 2025
13 December 2024 17:07 WIB
Gregoria Mariska Tunjung refleksikan dinamika karier sepanjang tahun 2024
13 December 2024 16:22 WIB
Muhaimin Iskandar: Gotong royong harus jadi semangat dalam program JKN
13 December 2024 16:10 WIB
Otorita IKN tanam 600 bibit pohon di Miniatur Hutan Hujan Tropis Nusantara
13 December 2024 15:45 WIB
Dinas Pariwisata harap Pameran Foto Celebes jadi pemicu komunitas di Kendari
13 December 2024 15:28 WIB
AHY beri perhatian khusus untuk pembangunan wilayah di Indonesia timur
13 December 2024 15:21 WIB