Jakarta (ANTARA) - Drama tujuh gol terjadi saat Inter Milan menundukkan Fiorentina dengan skor 4-3, dalam pertandingan pekan kedua Liga Italia yang dimainkan di Stadion San Siro, Milan, Sabtu waktu setempat.
Ini merupakan pertandingan pertama Inter pada musim 2020/2021, sebab pertandingan pekan pertama mereka melawan Benevento harus digeser ke 30 September karena penampilan mereka musim lalu baru selesai pada akhir Agustus setelah memainkan final Liga Europa.
Tim tamu membuka keunggulan terlebih dahulu saat pertandingan baru bergulir tiga menit melalui gol Christian Kouame, Lautaro Martinez baru mampu menyamakan kedudukan untuk Inter menjelang turun minum, demikian catatan laman resmi Liga Italia.
Federico Ceccherini mencetak gol bunuh diri yang membuat Inter berbalik unggul pada menit ke-52, namun Gaetano Castrovilli mengemas gol kedua Fiorentina untuk membuat kedudukan imbang 2-2.
Federico Chiesa kemudian mencetak gol pada menit ke-63 yang membuat Fiorentina kini berbalik memimpin. Tetapi situasi berubah dalam rentang waktu dua menit pada fase akhir laga. Romelu Lukaku membukukan gol pada menit ke-87 untuk membuat kedudukan imbang 3-3, sebelum Danilo D'Ambrosio mengemas gol penentu kemenangan Inter pada menit ke-89.
Barisan pertahanan Inter dibuat terkejut pada fase awal pertandingan. Giacomo Bonaventura dan Kouame leluasa melakukan operan satu-dua di tepi kotak penalti Inter, untuk kemudian sang penyerang Pantai Gading melesakkan sepakan membobol gawang yang dikawal Samir Handanovic.
Inter sempat mendapat hadiah penalti pada menit ke-18 akibat pelanggaran yang dilakukan Martin Caceres terhadap Martinez di kotak terlarang. Tetapi setelah wasit melakukan peninjauan VAR, ia menyatakan Caceres sama sekali tidak melakukan pelanggaran dan membatalkan penalti.
Nikola Milenkovic hampir menggandakan keunggulan Fiorentina melalui sundulannya yang melambung di atas mistar gawang. Tetapi Inter perlahan-lahan mulai mengendalikan permainan, dan berhasil menyamakan kedudukan melalui gol Martinez dengan memanfaatkan skema serangan balik menjelang turun minum.
Pada awal babak kedua gawang Fiorentina kembali kemasukan. Kali ini sepakan Martinez dari sudut sulit justru terkena kaki Ceccherini untuk masuk ke gawangnya sendiri.
Fiorentina tidak patah arang. Mereka berhasil menyamakan kedudukan melalui serangan balik. Castrovilli memulai pergerakan di lini tengah sekaligus menyelesaikan peluang, saat ia menyambut operan akurat Franck Ribery untuk diteruskan ke sudut jauh gawang Inter.
La Viola lantas berbalik unggul, kembali berkat assist Ribery. Pemain veteran Prancis itu mengirimkan umpan terobosan sempurna untuk diselesaikan Chiesa dengan sepakan cungkil melewati Handanovic.
Ribery masih menebar ancaman bagi gawang Inter, namun ia kemudian ditarik keluar lapangan untuk digantikan Patrick Cutrone. Sayangnya, setelah Ribery keluar Fiorentina justru kemasukan dua gol.
Nerazzurri menyamakan kedudukan saat bola Radja Nainggolan diteruskan Achraf Hakimi untuk diteruskan sepakan Lukaku. Tidak lama berselang, Inter benar-benar membalikkan keadaan saat umpan silang Alexis Sanchez disambut tandukan D'Ambrosio untuk menjadi gol ketujuh pada laga ini.
Susunan pemain:
Inter Milan (3-4-1-2): Samir Handanovic, Danilo D'Ambrosio, Alessandro Bastoni, Aleksandar Kolarov, Ashley Young (Achraf Hakimi 65'), Nicolo Barella (Radja Nainggolan 75'), Marcelo Brozovic (Arturo Vidal 74'), Ivan Perisic (Alexis Sanchez 78'), Christian Eriksen (Stefano Sensi 65'), Romelu Lukaku, Lautaro Martinez
Pelatih: Antonio Conte
Fiorentina (3-5-2): Bartlomiej Dragowski, Nikola Milenkovic, Federico Ceccherini, Martin Caceres, Federico Chiesa (Pol Lirola 69'), Giacomo Bonaventura (Borja Valero 61'), Sofyan Amrabat, Gaetano Castrovilli, Cristiano Biraghi, Franck Ribery (Patrick Cutrone 83'), Christian Kouame (Dusan Vlahovic 61')
Pelatih: Giuseppe Iachini