Pekanbaru, (ANTARARIAU News) - Temperatur udara tak menentu, yakni suhu udara yang 'panas dingin' dialami Kota Pekanbaru sejak beberapa hari terakhir.
Staf analisa Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Marzuki, Kamis, mengatakan, kondisi temperatur suhu udara tidak menentu tersebut, disebabkan sebagian besar wilayah Riau saat ini tengah mendekati masa transisi musim, dari hujan ke kemarau.
Sejumlah warga, kepada ANTARA, mengeluh, karena mereka harus menghadapi cuaca ekstrem sangat variatif tiap hari. Terkadang terasa sangat panas menyengat, lalu kemudian dingin sekali, terutama pada malam hari.
Rian, (28), salah satu warga 'kota bertuah' Pekanbaru, juga mengaku merasakan panas kian dahsyat pada dua hari terakhir, terutama waktu siang hari antara pukul 14.00 hingga 15.00 WIB.
Sambil menunjukkan alat pengukur temperatur suhu udara yang terpasang seperangkat dengan jam tangan miliknya, pria berprofesi sebagai jurnalis ini mengeluhkan gerahnya udara kali ini.
"Panas banget kemarin (Rabu 18/1). Suhu udara sampai 35 derajat celsius," ungkapnya.
Rian mengaku kondisi panas disertai rasa gerah itu sudah dirasakannya beberapa hari belakangan, setelah Kota Pekanbaru sangat minim curah hujan.
"Sudah beberapa hari ini kayaknya terasa amat panas di Pekanbaru," tuturnya.
Secara terpisah, warga Pekanbaru lainnya, Jalil Haritsyah, (33), justru megaku sebaliknya.
Pria yang keseharian bekerja sebagai buruh pabrik kelapa sawit milik PT Perkebunan Nusantara (PT-PN) V yang tinggal di Jalan Bukit Barisan ini mengaku sudah sejak dua hari terakhir, khususnya pada malam hari, selalu terasa suhunya kian dingin.
"Siang begitu panas, eh... malamnya malah terasa begitu dingin. Suhu udara di Pekanbaru semakin tidak menentu saja," tuturnya Kamis (19/1).
Transisi Musim
Marzuki, Staf analisa BKMG Stasiun Pekanbaru, tetap pada pendapatnya, kondisi temperatur suhu udara yang tidak menentu tersebut disebabkan mendekati masa transisi musim dari hujan ke kemarau.
Pihaknya memprakirakan, masa transisi tersebut baru akan memasuki puncaknya, yakni pada awal Februari 2012 mendatang.
Hal demikian yang menurut Marzuki kemudian menimbulkan berbagai kemungkinan buruk alias cuaca ekstrem
"Karenanya, masyarakat sebaiknya waspada," katanya.
Sejauh analisa dan pengamatan pihaknya, lanjutnya, hingga saat ini kelembaban suhu udara memang masih berada di atas normal.
"Dalam artian cukup tertahan, namun tidak menutup kemungkinan bermunculannya awan penghujan dengan suhu di bawah normal," ujarnya.
Akibat kondisi tersebut, demikian Marzuki, menimbulkan kecenderung signifikan terjadinya suhu terasa panas dan dingin yang tidak biasa, baik di Kota Pekanbaru, juga di kawasan sekitarnya di 'bumi lancang kuning' Provinsi Riau.
Berita Lainnya
Dua warga Pekanbaru tewas saat erupsi Gunung Merapi, satu alami luka bakar
05 December 2023 8:57 WIB
Arus Mudik - Penumpang Bandara SSK II Pekanbaru alami lonjakan jelang Lebaran
19 April 2023 9:11 WIB
12 pasien di Riau terdeteksi terjangkit virus varian XBB
20 November 2022 5:38 WIB
Tujuh penerbangan di Pekanbaru alami gangguan akibat jarak pandang cuma 200 meter
12 September 2022 9:39 WIB
Pelaku penusukan terekam CCTV ternyata pernah alami gangguan jiwa
17 May 2022 12:21 WIB
Tol Permai diperbaiki sambut Ramadhan
29 March 2022 6:53 WIB
Jelang Ramadhan harga sejumlah bahan pokok alami kenaikan di Pekanbaru
02 March 2022 17:18 WIB
Riau alami ledakan COVID-19 sebanyak 585 kasus, Pekanbaru 90 persennya
16 February 2022 7:13 WIB