Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta PT Bio Farma mempercepat produksi vaksin COVID-19 sebagai upaya paling efektif dalam penanggulangan pandemi.
"Saya berharap, terutama dalam produk vaksin, saya minta supaya lebih cepat karena situasi memang sangat membutuhkan. Maka, satu-satunya upaya penanggulangan COVID-19 ini adalah dari vaksin," kata Wapres Ma'ruf Amin saat melakukan sambungan telekonferensi dengan direksi PT Bio Farma di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Erick Thohir: Nanti akan ada vaksin COVID gratis, mulai awal 2021
Tingkat penularan COVID-19 yang masih cukup tinggi di Indonesia terjadi karena masih banyak masyarakat tidak disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, kata Ma'ruf.
Selain itu, tambahnya, upaya lain yang diterapkan Pemerintah saat ini juga belum secara signifikan menekan angka penyebaran COVID-19.
"Melalui upaya-upaya protokol kesehatan, melalui upaya-upaya penanggulangan yang lainnya juga masih belum efektif. Sebab, ternyata untuk penyembuhan sudah mulai baik, tetapi penularan masih cukup tinggi," jelasnya.
Oleh karena itu, Wapres Ma'ruf secara langsung meminta Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir untuk mempercepat proses produksi, termasuk juga proses sertifikasi halal atas vaksin COVID-19.
Sementara itu, Honesti mengatakan akan segera berkoordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait proses sertifikasi halal terhadap vaksin buatan dalam negeri tersebut.
"Kami akan ikuti semua arahan Pak Wapres. Apa pun nanti progresnya, kami akan segera koordinasikan dengan tim dari MUI," kata Honesti dalam sambungan telekonferensi tersebut.
PT Bio Farma bekerja sama dengan perusahaan farmasi asal China, Sinovac, dan juga perusahaan asal Uni Emirat Arab (EUA), G42, untuk memproduksi vaksin COVID-19.
Sinovac akan menyediakan bahan baku sebanyak 20 juta dosis pada akhir 2020 dan 250 juta dosis pada 2021 untuk produksi vaksin COVID-19 di Indonesia. Vaksin dengan bahan baku dari China tersebut sedang menjalani tahap uji klinis tahap ketiga di Bandung, Jawa Barat.
Sementara G42 akan menyediakan bahan baku untuk 10 juta dosis pada Desember 2020 dan 50 juta dosis pada kuartal pertama 2021.
Baca juga: Menristek Bambang PS Brodjonegoro berharap uji klinis vaksin merah putih bisa mulai awal 2021
Baca juga: Vaksin Merah Putih diharapkan bisa siap pakai pada 2022
Pewarta: Fransiska Ninditya
Berita Lainnya
Menteri ESDM Bahlil sebut kenaikan PPN 12 persen tak pengaruhi harga BBM
19 December 2024 16:58 WIB
Prof Haedar Nashir terima anugerah Hamengku Buwono IX Award dari UGM
19 December 2024 16:35 WIB
NBA bersama NBPA hadirkan format baru untuk laga All-Star 2025
19 December 2024 16:16 WIB
PPN 12 persen, kebijakan paket stimulus dan dampak terhadap ekonomi
19 December 2024 15:53 WIB
Pertamina Patra Niaga siap lanjutkan program BBM Satu Harga di 2025
19 December 2024 15:47 WIB
BNPT-PBNU sepakat terus perkuat nilai Pancasila cegah ideologi radikalisme
19 December 2024 15:38 WIB
Maskapai Garuda Indonesia tambah pesawat dukung operasional di liburan
19 December 2024 15:19 WIB
Kemenekraf berkolaborasi untuk bantu promosikan produk kreatif
19 December 2024 14:52 WIB