Tanam Mangrove, Warga Siak dapat insentif Rp150 ribu per hari dari KLHK

id Mangrove, mangrove siak, siak, bupati siak, tanam mangrove

Tanam Mangrove, Warga Siak dapat insentif Rp150 ribu per hari dari KLHK

Tim KLHK, Kadis PU Tarukim Siak, Irving Kahar, dan Camat Siak serta Kelompok Tani Kampung Rempak ketika di turap melihat tempat yang akan ditanam Mangrove (ANTARA/Bayu Agustari Adha)

Siak (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia memberikan program penanaman mangrove sekaligus berikan pendapatan kepada masyarakat di Siak dengan usulan upah Rp150 ribu per hari agar uang beredar di masa pandemi COVID-19.

"Ini arahan Pak Presiden agar masyarakat mendapat tambahan penghasilan, uang beredar. Jadi kita minta masyarakat bentuk kelompok mencari lahan untuk tanam mangrove," kata Kepala Bidang BalaiPengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Indragiri Rokan KLHK,Tri Esti Indrawati di Siak, Jumat.

Untuk itu rombongan langsung bersama Staff Ahli Menteri LHK, Afni Zulkifli mengunjungi langsung lokasi tepi Sungai Siak di Kelurahan Kampung Rempak. Turut mendampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang dan Permukiman, Irving Kahar dan Camat Siak, Tengku Indra Putra.

Tri mengatakan pihaknya saat ini masih melakukan tahap verifikasi dan cek kelayakan lahan yang akan ditanam. Selain itu juga memastikan kesiapan kelompok dan bibit terkait berapa lama akan ada kegiatan menanam itu.

"Sekarang kita masih input data untuk kelompoknya per desa. Pendapatan dengan menanam mangrove ini usulannya Rp150 ribu,ada pendampingnya juga nanti," ungkapnya.

Baca juga: Gubernur Riau tanam 2.020 batang mangrove di Bandar Bakau Dumai

Menurutnya, untuk menanam mangrove rasanya tidak susah, asal ditanam saja sudah bisa berkembang. Terdapat sejumlah jenis tanaman seperti Berembang, Bakau, dan Api-Api.

Penanaman mangrove ini, lanjutnya, juga dalam rangka mengurangi abrasi Sungai Siak sehingga diharapkan turap yang sudah dibangun di tepi Sungai Siak bisa bertahan hingga 40 tahun.

Selain itu diharapkan juga bisa menjadikan Kampung Rempak sebagai wisata mangrove dengan membuat lintasannya. Rencananya untuk Riau ada sekitar 2.550 hektare dan Siak dijadikan prioritas.

Baca juga: Luas hutan mangrove Indonesia meningkat, kata delegasi COP25-UNFCCC