Pemblokiran Gerbang Chevron Berlanjut

id pemblokiran gerbang, chevron berlanjut

Pemblokiran Gerbang Chevron Berlanjut

Pekanbaru, (ANTARARIAU News) - Pemblokiran gerbang masuk PT Chevron Pasific Indonesia (CPI), Komplek Rumbai, Pekanbaru oleh pengunjuk rasa berlanjut hingga hari ini, Selasa (20/12).

Ratusan buruh yang tergabung dalam Serikat Buruh Seluruh Indonesia (SBSI) melanjutkan hari keduanya ini dengan massa yang lebih banyak dari sebelumnya.

"Kita tidak akan mundur sedikitpun, sampai tuntutan kami dipenuhi," kata orator dari unsur Karang Taruna Kecamatan Rumbai Pesisir yang turut hadir dalam aksi kali ini.

Pengunjuk rasa menuding pihak PT CPI cuci tangan terhadap dalam permasalahan kontrak dan hak normatif para buruh.

Mereka menuntut PT CPI segera menekan PT Flaro Surya Sepakat (FSS) untuk segera menyelesaikan persoalan ini.

"Chevron tak bisa lepas tangan, minimal atur hak buruh dalam kontrak kerja CPI dan Flaro," kata seorang perwakilan buruh kepada ANTARA yang enggan diketahui identitasnya.

PT CPI sejauh ini dikatakan sebagai pihak yang hanya mau mengambil keuntungan semata, tanpa berpikir kesejahteraan pekerjanya.

"Upah dan hak karyawan selalu diputuskan tanpa pelibatan perwakilan buruh, ini ironis," katanya.

Dalam pernyataan tuntutan bersama, Koordinator Lapangan, Armaini menandaskan, upah buruh selalu berkurang setiap kali ada penanda tanganan kontrak kerja baru.

Akibatnya, kontraktor akan memangkas pendapatan buruh dengan dalih nilai kontrak yang kecil.

Terhadap tanggapan yang diberikan oleh Communication Manager PT CPI, Hanafi Kadir sebelumnya, buruh menanggapi dengan dingin.

"Semua buruh bekerja untuk Chevron, kenapa jadi tanggung jawab kontraktor saja,?" katanya.

Hingga berita ini diturunkan, pengunjuk rasa masih menduduki gerbang masuk komplek PT CPI, sehingga akses karyawan lain yang akan masuk bekerja dialihkan ke gerbang lain.

Demonstrasi berlangsung dalam pengawasan aparat kepolisian dari Polsek Rumbai.

Kapolsek Rumbai AKP R Sagala yang turun langsung ke lokasi mengajak perwakilan pengunjuk rasa untuk berdialog.

"Satu yang sudah dipastikan, hari ini gaji dibayarkan," kata Sagala.

Meski begitu, buruh tetap menolak bubar sebelum ada pernyataan dari pihak PT CPI yang memastikan mereka tidak akan digantikan oleh orang baru di PT FSS dan tunjangan akan dibayarkan.

Mereka mengaku tidak gentar dan siap menghadapi resiko apapun demi mendapatkan hak-hak mereka yang belum dibayarkan.