Dua mahasiswa Riau pulang dari luar negeri jadi PDP COVID-19, begini penjelasannya

id mahasiswa Riau, penanganan COVID-19, PDP, mahasiswa COVID-19,Berita riau antara,Berita riau terbaru

Dua mahasiswa Riau pulang dari luar negeri jadi PDP COVID-19, begini penjelasannya

Gubernur Riau Syamsuar (tengah) menyerahkan bantuan kepada mahasiswa Riau yang tidak mudik saat wabah COVID-19 di Kota Pekanbaru, Sabtu (9/5/2020). (ANTARA/HO-Diskominfotik Riau)

Pekanbaru (ANTARA) - Dua mahasiswa asal Provinsi Riau, yang pulang dari sekolah di luar negeri, mengalami gejala terinfeksi COVID-19sehingga langsung dirawat di rumah sakit rujukan dengan status suspek atau pasien dalam pengawasan (PDP).

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir dalam pernyataan pers di Pekanbaru, Senin, mengatakan dua mahasiswa tersebut merupakan bagian dari 29 mahasiswa dan santri yang kini dikarantina di Balai Diklat Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Riau di Pekanbaru.

Menurut dia, dua mahasiswa tersebut statusnya menjadi PDP karena mengalami gejala COVID-19. Mereka dirawat di Rumah sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad.

Ia menjelaskan dari 29 orang mahasiswa dan pelajar tersebut, lima orang santri yang mondok di Pondok Pesantren di Malaysia. Empat orang diantaranya asal Kota Pekanbaru, sedangkan satu lagi warga Riau yang kini tinggal di Medan Sumatera Utara. Sedangkan 19 mahasiswa lainnya kuliah di Arab Saudi dan satu mahasiswa kuliah di Thailand.

Berdasarkan protokol kesehatan COVID-19, lanjutnya, puluhan mahasiswa dan santri tersebut, kini dimasukkan menjadi status Orang Dalam Pemantauan (ODP), sehingga harus menjalani isolasi 14 hari. Sebelum tiba di Riau pada Kamis (7/5), mereka sempat transit di Jakarta menunggu ada pesawat ke Pekanbaru.

Menurut dia, mahasiswa tersebut begitu tiba di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru langsung menjalani tes cepat (rapid test) COVID-19. Seluruh hasilnya menunjukkan negatif.

Begitu tiba di balai diklat, mereka secara rutin diperiksa kesehatannya dua kali dalam sehari. Mereka juga mendapat asupan makanan bergizi dan vitamin. Biaya karantina seluruh mahasiswa dan santri tersebut, termasuk tiket pesawat dari Jakarta ditanggung oleh Pemprov Riau.

Gubernur Riau Syamsuar menyatakan karantina yang dilakukan Pemerintah Provinsi Riau terhadap mahasiswa dari luar negeri tujuannya untuk keselamatan rakyat. "Karantina ini tidak untuk mempersulit masyarakat, namun untuk keselamatan rakyat, kita ingin masyarakat sehat, untuk itulah pentingnya karantina ini," katanya.

Syamsuar berharap semua mahasiswa yang dikarantina dalam keadaan sehat hingga pulang ke rumah masing-masing. "Kita berdoa bersama agar musibah ini cepat berlalu," katanya.

Baca juga: Mahasiswa UNRI nekad KKN di Tanjungpinang saat pandemi COVID-19

Baca juga: Pemprov Riau bantu sembako mahasiswa tak mudik saatpandemi

Baca juga: Pemprov Riau karantina 29 mahasiswa dan santri dari luar negeri, begini penjelasannya