Pekanbaru (ANTARA) - Badan Pusat Statistik menyatakan neraca perdagangan di Provinsi Riau periode Januari-Maret 2020 atau semester I mengalami surplus sebesar 2,91 miliar dolar AS, di tengah kelesuan ekonomi akibat dampak wabah COVID-19.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Riau di Pekanbaru, Sabtu, surplus neraca perdagangan semester I-2020 dipicu oleh surplus sektor non minyak dan gas (migas) sebesar 2,87 miliar dolar AS, dan sektor migas 39,98 juta dolar AS.
Dari sisi volume perdagangan, periode Januari-Maret 2020 mengalami surplus sebesar 4,669 juta ton. Hal tersebut didorong oleh surplusnya neraca volume perdagangan sektor non migas sebesar 4,502 juta ton dan sektor migas sebesar 167.230 ton.
Meski begitu, di sisi lain BPS juga menyatakan wabah COVID-19 mengakibatkan ekonomi Riau pada triwulan I-2020 terkontraksi 3,47 persen bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q).
"Penurunan ini terjadi karena hampir seluruh lapangan usaha mengalami kontraksi pertumbuhan akibat adanya pandemi COVID-19," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Misfaruddin.
BPS menyatakan pertumbuhan positif hanya terjadi pada lapangan usaha Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 15,48 persen, kemudian Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 4,56 persen, Informasi dan Komunikasi sebesar 2,85 persen, dan Pertambangan dan Penggalian sebesar 1,82 persen.
Kalau dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, ekonomi Riau triwulan I-2020 tumbuh sebesar 2,24 persen dan itu lebih lambat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 2,89 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi pada lapangan usaha Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 25,50 persen. Sementara dari sisi pengeluaran dicapai oleh komponen Ekspor Barang dan Jasa yang meningkat sebesar 15,19 persen.
"Ekonomi Riau triwulan I-2020 jika dihitung tanpa migas (minyak dan gas) tumbuh 4,35 persen, melambat dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya sebesar 4,42 persen," katanya.
Struktur ekonomi Provinsi Riau triwulan I-2020 menurut pengeluaran (y-o-y) didominasi oleh komponen pengeluaran konsumsi rumah Tangga (38,22 persen), diikuti Pembentukan Modal Tetap Bruto (35,17 persen) dan Ekspor Barang dan Jasa (23,64 persen).
Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau triwulan I-2020 (y-o-y), Komponen Ekspor Barang dan Jasa memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 3,78 persen, diikuti Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 0,83 persen.
Namun, dari sisi pengeluaran, pertumbuhan negatif yang terjadi pada triwulan I-2020 terhadap
triwulan IV-2019 (q-to-q) juga terjadi pada hampir semua komponen, kecuali komponen Ekspor Barang dan Jasa. Komponen Ekspor Barang dan Jasa mampu tumbuh positif sebesar 0,25 persen.
Sementara itu, pertumbuhan komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga sebesar minus -1,00 persen. Kemudian komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumahtangga (PK-LNPRT) sebesar -5,88 persen, komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar minus -16,53 persen, dan komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar -6,30 persen.
Baca juga: Waduh, ekonomi Riau triwulan I kontraksi 3,47 persen akibat pandemi COVID-19
Baca juga: COVID-19 mulai berdampak, Riau alami deflasi -0,26 persen pada April
Baca juga: Pengamat Ekonomi nilai aset properti turun drastis akibat pandemi COVID-19
Berita Lainnya
Rupiah hari ini meningkat di tengah perkiraan surplus neraca perdagangan RI
15 August 2024 10:18 WIB
Nilai tukar rupiah menguat seiring pasar tunggu rilis neraca perdagangan domestik
19 June 2024 10:04 WIB
Nilai tukar rupiah menguat menjelang rilis data neraca perdagangan domestik
15 May 2024 10:02 WIB
Rupiah hari ini melemah seiring surplus neraca perdagangan RI yang turun
16 February 2024 10:46 WIB
BI: Surplus neraca perdagangan topang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia
16 January 2024 10:49 WIB
Nilai tukar rupiah dibuka melemah di tengah proyeksi surplus neraca perdagangan
15 January 2024 10:18 WIB
BPS ungkapkan neraca perdagangan November tercatat surplus 2,41 juta Dolar AS
15 December 2023 11:23 WIB
Analis: Surplus neraca perdagangan RI beri sentimen positif pada nilai tukar rupiah
20 November 2023 11:55 WIB