Sinarmas Forestry dan 16 Negara Ikut sukseskan International Workshop on South-South Cooperation

id sinarmas forestry, dan 16, negara ikut, sukseskan international, workshop on, south-south cooperation

Dalam rangka pelaksanaan Workshop Internasional Kerjasama Selatan-selatan (International Workshop on South South Cooperation/SCC ) ke -2 dalam rangka pembangunan berkelanjutan di tiga daerah utama lembab dunia yang akan dilaksanakan Tgl. 4 s/d 8 Oktober 2011 di Pekanbaru yang direncanakan akan di buka langsung oleh Gubernur Riau. H.M. Rusli Zainal, SE. MP.

Sinarmas Forestry (SMF) sangat menyambut baik dan akan berpartisipasi untuk mensukseskan forum International yang baru pertama sekali dilaksanakan di Indonesia yang dihadiri oleh 16 Negara, selain Negara Selatan-selatan Brazil, Indonesia dan Kongo, juga Negara-Negara Asean, China, Jepang, dll. Serta 7 Jaringan Cagar Biosfer di Indonesia. Forum workshop ini nanti dilanjutkan dengan implementasi yang dituangkan dalam rencana kerja jaringan SSC 2011 – 2013, dimana rencana kerja jaringan SSC telah di tetapkan dalam hasil keputusan Workshop Internasional SSC ke-1 pada tanggal 8 s/d 12 Desember 2010 yang lalu di Kinshasha, Kongo.

Rencana kerja jaringan SSC tersebut antara lain,(a).merencanakan dan melaksanakan program kolaborasi dalam penelitian dan pembagunan berkelanjutan cagar biosfer.(b).Mengidentifikasi penelitian pada cagar biosfer yang telah/aka nada.(c).mempersiapkan proyek kerjasama trigonal, misalnya proyek cagar biosfer Amazonian, dan pusat penelitian hutan tropis lahan gambut Riau, dan banyak rencana kerja lainnya yang akan di bahas pada Forum International SSC ini.

Menurut Humas SMF yang juga Humas Panitia SSC ke-2 di Pekanbaru, Ir.Nurul Huda,MH kepada media menjelaskan, “keterlibatan SMF dalam forum ini sangat strategis, karena mengingat forum ini merupakan salah satu bagian dari Rio + proses 20 (selatan-selatan + 20) selain dari pertemuan Brazil pada Juni 2012 nanti.

Kita membaca dalam Proposal kegiatan ini, sungguh amat baik, termasuk juga dalam rencana kerja dari jaringan SSC ini yaitu: mengidentifikasi, mengembangkan, melaksanakan dan berbagi teknologi yang sesuai bagi anggota jaringan SSC, seperti: pertanian organic, tanaman kersehatan, pupuk alam, bio energy dan lingkungan, dan juga membangun kerjasama dalam meningkatkan sumber daya manusia dan modal, serta merancang dan melaksanakan pengembagan kawasan cagar biosfer.

Ditambahkan Nurul Huda juga, “Provinsi Riau kini sudah mempunyai kawasan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu (GSK.BB) yang terletak di Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Siak, yang merupakan salah satu cagar biosfer (Cagar Biosfer ke 7) dari 7 Cagar Biosfer di Indonesia setelah 28 tahun tidak ada cagar biosfer setelah cagar biosfer Pulau Siberut, dan CB.GSK.BB masuk kedalam Jaringan 107 (Thn 2009) Cagar Biosfer Didunia, yang di tetapkan secara Aklamasi pada Sidang Pleno MAB/ICC-UNESCO pada Tanggal 26 Mei 2009 yang lalu di Jeju Korea, dan perlu di ketahui Cagar Biosfer GSK.BB merupakan satu-satunya cagar biosfer di Indonesia yang di inisiasi oleh private sector (Perusahaan), 6 Cagar biosfer lainnya di Inisiasi oleh Pemerintah, maka SMF melalui manajemen kolaborasi tidak memproduksi hutan produksinya dan dijadikan konservasi (Hutan Alam)di kawasan inti seluas 72.255 Ha dari 178.722 Ha luas kawasan inti cagar biosfer bersatu dengan kawasan SM Siak Kecil dan SM Bukit Batu yang di kelola BBKSDA Riau, serta lebih 200.000 Ha.

HTI Kelompok/Mitra usaha Sinarmas sebagai kawasan Penyangga Cagar Biosfer GSK.BB, total keseluruhan kawasn Cagar Biosfer GSK.BB adalah: 705.271 Ha.

Agenda Peserta, selain mengikuti workshop, peserta juga melakukan kunjungan ke dua Kabupaten sebagai kawasan Cagar Biosfer GSK.BB yaitu Kabupaten Siak dan Kabupaten Bengkalis yang nantinya akan diterima Dua Kepala Daerah Kabupaten, serta melakukan fiel dtrip baik melalui jalan Darat, Air dan Fly over udara dengan Helikopter yang di fasilitasi oleh Sinarmas.” demikian Nurul Huda menambahkan.