Dumai, 28/6 (ANTARA) - Kelangkaan premium dan solar di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, dituntaskan dengan penambahan kuota BBM dan peningkatan jumlah Agen Premium dan Minyak Solar (APMS) disana.
Sales Area Manejer Pertamina Regional Riau, Indrian Kurniawan, melalui telekomunikasi kepada ANTARA di Kota Dumai, Selasa, mengatakan, rencana penambahan kuota BBM bersubsidi di Meranti sebelumnya telah disepakati bersama antara Pemerintah Kabupaten Meranti dan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).
Indrian yang mengaku turut hadir dalam penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pada Kamis (23/6) di Ibu Kota Meranti, Selatpanjang, mengatakan, pihaknya mendukung penambahan kuota BBM di Meranti mengingat kebutuhan yang mendesak.
"Tingginya kebutuhan BBM di Meranti dapat dilihat dari jumlah kendaraan di Meranti yang terus meningkat setiap tahunnya. Untuk menyeimbangi tingginya jumlah kendaraan tersebut, kuota BBM di Meranti harus segera ditingkatkan guna melayani permintaan, namun tetap dengan pengawasan ketat agar tidak ada penimbunan," katanya.
Untuk mendukung penambahan kuota BBM di Meranti, pemerintah setempat saat ini tengah bekerja sama dengan tim lainnya seperti pihak kepolisian, Pertamina dan BPH Migas guna mengawasi jalanya pendistribusian.
"Diharapkan penambahan kuota BBM bersubsidi ini dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di Meranti, khususnya bagi mereka yang benar-benar berhak," kata Kepala Dinas perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Meranti, Syamsuar.
Ia mengharapkan penambahan kuota nantinya tidak dimanfaatkan bagi masyarakat pebisnis terlebih masyarakat pengecer BBM yang selama ini menjual permium dengan harga yang relatif mahal.
"Pembelian BBM oleh masyarakat pengendara nantinya akan dibatasi sesuai dengan kebutuhan, dan tidak untuk diecerkan secara ilegal," ujarnya.
Saat ini, jumlah kuota BBM Meranti per bulan masih berkisar 1.225 kiloliter (kl) dengan rincian, premium sebanyak 655 kl dan solar sebanyak 485 kl per bulan.
Sementara untuk minyak tanah, Meranti masih dipasok sekitar 285 kiloliter per bulan. ***5***