Kuala Lumpur (ANTARA) - Presiden Partai Pribumi Malaysia Bersatu (Partai Bersatu) yang juga mantan Menteri Dalam Negeri Kabinet Pakatan Harapan, Tan Sri Muhyiddin Yassin (72), resmi diangkat sebagai perdana menteri kedelapan Malaysia di Istana Negara, Minggu (1/3).
Raja Malaysia atau Yang Dipertuan Agung Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah telah melantiknya dalam upacara pelantikan, pengangkatan sumpah jabatan dan sumpah simpan rahasia sebagai perdana menteri di Balai Singgahsana Kecil, salah satu ruangan di istana.
Turut hadir di istana negara para pimpinan partai politik dan tokoh politik lintas partai pendukung Mahyuddin yang kemudian menamakan diri sebagai Perikatan Nasional.
Mereka adalah ketua partai politik dari Koalisi Barisan Nasional yakni Presiden UMNO, Ahmad Zahid Hamidi, Presiden Malaysian Indian Congress (MIC) Tan Sri S A Vigneswaran dan Presiden Malaysian Chinese Association (MCA) Wee Ka Siong.
Kemudian Partai Islam se-Malaysia (PAS) Datuk Seri Abdul Hadi Awang dan eks Wakil Ketua PKR, Datuk Seri Mohamed Azmin Ali.
Pelantikan yang dilakukan oleh Yang di-Pertuan Agung telah mengakhiri krisis politik di negara jiran yang sudah berlangsung selama sepekan lebih semenjak Mahathir Mohamad mengundurkan diri.
Pelantikan tersebut sah secara konstitusi federal. Namun bagi kalangan aktifis demokrasi, sebagian mahasiswa, kelompok pendukung Presiden Keadilan (PKR) Anwar Ibrahim dan koalisi Pakatan Harapan (PKR, Partai Amanah dan DAP) pelantikan Muhyiddin adalah produk "politik pintu belakang" hasil penghianatan.
Hingga saat ni mereka telah melakukan dua kali unjuk rasa di Dataran Merdeka dan di depan Pusat Perbelanjaan Sogo Jalan Tuanku Abdul Rahman, Kuala Lumpur, Minggu (1/3).
Sebagaimana diketahui pemerintahan Pakatan Harapan (PH) terbentuk setelah menumbangkan Koalisi Barisan Nasional pada Pemilu 2018 atau Pilihan Raya 14. Didalamnya termasuk Partai Bersatu pimpinan Mahathir Mohammad dan Muhyiddin Yassin.
Dalam perjanjian internal PH, Mahathir Mohamad akan melakukan transisi kekuasaan ke Anwar Ibrahim pada separuh waktu masa jabatan.
Mahathir pada Rapat Majelis Presiden PH Jumat (21/2) mengumumkan dirinya yang akan menentukan tanggal peletakan jabatan sebagai perdana menteri dan menyerahkan kepada penggantinya. Berulangkali dia mengatakan akan meletakkan jabatan setelah pertemuan APEC November 2020.
Koalisi PH setuju Presiden PKR, Datuk Seri Anwar Ibrahim, akan menjadi perdana menteri setelah dua tahun. Pengumuman ini disampaikan Mahathir ke media.
Manuver terjadi pada Minggu (23/2) ketika beberapa anggota parlemen PH dan kelompok oposisi berkumpul di Hotel Sheraton, Petaling Jaya, Selangor. Diduga gerakan ini dirancang Wakil PKR yang berseteru dengan Anwar Ibrahim, Datuk Seri Azmin Ali.
Hadir dalam pertemuan yang disebut publik sebagai "Sheraton Movement" tersebut Azmin Ali, Muhyiddin Yasin (Partai Bersatu), Datuk Ahmad Zahid Hamidi (Presiden Umno), Datuk Seri Abdul Hadi Awang (PAS) dan pimpinan partai dari Sabah serta Sarawak.
Karena tidak dapat bekerjasama dengan Umno untuk mendirikan pemerintahan baru yang dirancang di Sheraton tersebut Mahathir kemudian mengundurkan diri dari perdana menteri dan Partai Bersatu keluar dari PH.
Setelah terjadi beberapa proses politik dan pemanggilan anggota parlemen oleh Raja Malaysia dalam perkembangannya agong kemudian memilih Mahyuddin sebagai perdana menteri kedelapan.
Kendati demikian Muhyiddin Yassin juga mempunyai sejarah perlawanan terhadap korupsi karena dia pernah dipecat sebagai Wakil Presiden Umno pada 2016 dahulu karena dia lantang mengkritik dan mempersoalkan kepimpinan Datuk Seri Najib Razak sebagai perdana menteri ketika itu.
Suami dari Puan Sri Noorainee Abdul Rahman ini lantang mengkritik skandal korupsi yang melibatkan 1Malaysia Development Berhad (1MDB) serta sumbangan dana RM2.6 miliar yang didepositkan ke dalam rekening pribadi perdana menteri tersebut.
Dia kemudian digantikan oleh Dato' Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi yang kemudian menjadi Presiden Umno dan turut mencalonkan Muhyiddin sebagai perdana menteri kedelapan.
Perjalanan Karir
Muhyiddin Yassin lahir 15 Mei 1947 pernah menjadi Wakil Perdana Menteri Malaysia dan Wakil Presiden UMNO . Dia juga merupakan bekas Menteri Besar Johor, Menteri Pemuda dan Olah Raga, Menteri Perdagangan dan Konsumen, Menteri Pertanian dan Industri Asas Tani serta Menteri Perdagangan Internasional dan Industri.
Dia berasal dari Muar, Johor dan mendapat pendidikan awal di Sekolah Kebangsaan Maharani dan Sekolah Kebangsaan Ismail serta Sekolah Tinggi Muar di Muar. Kemudian melanjutkan pelajaran ke Universiti Malaya dan berhasil memperolehi Ijazah Sarjana Muda Ekonomi dan Pengajian Melayu pada 1971.
Muhyiddin mulai berumahtangga pada 1972 bersama Datin Sri Hajjah Norainee Abd. Rahman dengan dikaruniai empat anak yaitu Fakhri Yassin, Nabilah, Najwa (Najwa Mahiaddin) dan Farhan Yassin.
Dia mengawali kerja sebagai Asisten Sekretaris Pemerintah Negeri Johor pada 1970 dan kemudian Asisten Pegawai Daerah Muar pada 1974.
Pengalamannya sebagai PNS digunakan sepenuhnya untuk berkecimpung dalam dunia korporasi diantaranya pada 1974 hingga tahun 1978 dia telah memegang beberapa jabatan penting di SGS Ates Sdn. Bhd, Sri Saujana Berhad dan Equity Mal Sdn Bhd.
Muhyiddin pernah mengetuai UMNO Bagian Pagoh pada April 1985 dan pernah menjadi Ketua Pemuda UMNO Bagian Pagoh pada 1976. Pada 1982 dilantik menjadi Ketua Pemuda UMNO Malaysia.
Pada 1985 buat pertama kalinya Muhyiddin dipilih menjadi Anggota Majelis Tertinggi UMNO kemudian menjadi Wakil Presiden pada September 1993 hingga 2008.
Muhyiddin pertama kali dipilih menjadi wakil rakyat setelah memenangi kawasan Parlimen Pagoh pada Pemilu 1978. Dia yang berhasil mempertahankan kursi parlimen pada Pemilu 1982 telah dilantik menjadi Menteri Besar Johor setelah Pemilu ke-7 dan memenangi kursi Dewan Undangan Negeri (DPRD) kawasan Bukit Serampang.
Di bawah kepimpinan Muhyiddin Johor terus berkembang pesat dan menjadi negara bagian termaju di Malaysia.
Dia juga pernah dilantik menjadi Sekretaris Parlemen Kementerian Luar Negeri Malaysia pada 1981, Wakil Menteri Wilayah Persekutuan pada 1982 dan Menteri Pemuda dan Olah Raga setelah Pemilu ke 9 pada Mei 1995.
Empat tahun kemudian dilantik menjadi Menteri Perdagangan Dalam Negeri dan Komsumen mulai Desember 1999. Pada Januari 2004 dia diberi kepercayaan mengetuai Kementerian Pertanian karena restrukturisasi kabinet.
.
Setelah Pemilu ke-11 dia dilantik kembali menjadi Menteri Pertanian dan Industri Asas Tani yang fungsinya ditambah bagi memajukan sektor pertanian dan industri yang berkaitan agar lebih berdaya saing.
Pada Agustus 2016 dia bersama Mahathir Mohamad mendirikan Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) dan dilantik sebagai Presiden Bersatu.
Adapun aktifitas kemasyarakatannya adalah pernah dilantik menjadi Gubernur Royal Johor Country Club dan Persatuan Bola Sepak Negeri Johor (1986-1995) serta Presiden Persatuan Kanak-Kanak Spastik Negeri Johor selama 10 tahun (1986-1996).
Dia juga pendiri TSM Charity Golf yang didirikan 2002. Ini merupakan LSM yang bertujuan membentuk masyarakat penyayang melalui sumbangan kebajikan dan derma dari golf. TSM Charity telah sedikit sebanyak mengubah persepsi masyarakat tentang golf.
Banyak pertandingan golf amal telah dibuat di Australia, Selandia Baru dan Indonesia.
Muhyiddin juga merupakan Ketua Yayasan Nurul Yaqeen. Yayasan ini berperanan untuk mengadakan seminar serta lokakarya bagi meningkatkan perkembangan pemikiran generasi Malaysia yang cemerlang serta mengeratkan silaturrahim dan menigkatkan integrasi.
Kemudian melaksanakan aktifitas-aktifitas pembangunan kepimpinan dan kemasyarakatan seperti ceramah motivasi, konseling, pembangunan kapasitas wanita dan gejala sosial serta pelbagai bidang terkait.
Anugerah yang dianjurkan oleh yayasan ini dengan kerjasama Pusat Kajian Pengurusan Pembangunan Islam (ISDEV), Universiti Sains Malaysia (USM) adalah meningkatkan tesis bermutu tinggi bagi meningkatkan tesis-tesis terbaik berkaitan Islam dalam pelbagai bidang.
Warisan Muhyiddin dalam dalam Kementerian Pendidikan adalah membagi lembaga tersebut menjadi dua yakni pendidikan dan pendidikan tinggi dengan dua menteri.
Keturunan ulama
Tan Sri Muhyiddin Yassin merupakan anak seorang ulama ternama di Johor. Nama lengkap ulama yang menetap di Muar ini ialah Tuan Guru Haji Muhammad Yassin bin Muhammad.
Sebagaimana dilansir Facebook Perikatan Nasional Haji Yassin diriwayatkan berasal dari Kabupaten Siak, Provinsi Riau, Pulau Sumatera.
Tuan Guru Haji Muhammad Yassin lahir pada tahun 1902 Masehi dan meninggal dunia ketika berusia 73 tahun di Muar, Johor.
Muhammad Yassin adalah seorang pendakwah dan guru yang sangat gigih. Beliau banyak mengajar di daerah Muar seperti di Masjid Jamek Muar, Masjid Parit Jamil, Masjid Seri Menanti, Masjid Bukit Gambir, Masjid Bukit Kangkar dan Masjid Sungei Mati Muar.
Adakalanya dia mengajar sampai ke Chohong Melaka yang merupakan sempadan antara Melaka dan Muar.
Pengajaran beliau kebanyakan tertumpu kepada kitab-kitab Tasawwuf dan Ilmu Tauhid.
Tuan Guru Haji Muhammad Yassin berguru kitab kepada ulama besar Muar satu ketika dahulu iaitu Tuan Guru Haji Abu Bakar bin Haji Hasan al-Muari bin Haji Ahmad bin Anggak bin Datuk Sijo Bukit Moh, Muar Bandar Maharani, Johor.
Beliau dikatakan telah berhasil mengkhatamkan beberapa kitab terkenal di alam Melayu dibawah pengawasan gurunya itu. Diantara kitab yang berhasil dikhatamkan di hadapan gurunya ialah Faridatul Faraid karangan Syeikh Ahmad al-Fathani yang sangat terkenal di Alam Melayu pada abad ke-19 Masehi.
Pandangan beliau terhadap gurunya seperti yang dicatatkan oleh almarhum al-Ustaz Haji Wan Mohd Saghir Abdullah diungkapkan seperti berikut,
"Ketika aku akan belajar ilmu kemegahan dunia di Sumatera, setelah diketahui oleh Abu Bakar Alim, aku lalu dinasihatinya supaya belajar kepada beliau sahaja. Sekiranya aku melanggar nasihat beliau, mungkin aku menjadi seorang yang jahat.''
Muhammad Yassin mempunyai empat orang isteri dengan 46 orang anak. Isteri pertama ialah Hajjah Maznah binti Daud, isteri kedua Hajjah Khadijah binti Kassim (ibu kandung Muhyiddin), Hajjah Sapiah binti Abdullah dan Hajjah Kintan binti Ibrahim.
Keluarga Muhammad Yassin tinggal di Batu 1 1/4 Jalan Bakri, Muar, Johor di rumah-rumah ibu yang terpisah. Kampung ini masih terdapat sehingga ke hari ini.
Muhammad Yasin juga mendirikan Sekolah Menengah Md. Yassin di Batu 1 1/4 Jalan Bakri, Muar dan Sekolah Arab Saadiah.
Oleh Agus Setiawan