Inspirasi di balik karya desainer muda Eugene, hingga apresiasinya terhadap APR

id Muffest 2020,APR, Muslim Fashion Festival 2020, Muslim Fashion Festival, peragaan busana

Inspirasi di balik karya desainer muda Eugene, hingga apresiasinya terhadap APR

Modest Young Design Competition (MYDC) menobatkan Eugene Kharisma sebagai pemenang melalui desainnya yang bertajuk "Cakravala" (Diana/ANTARA).

Jakarta (ANTARA) - Pemandangan memukau tampak menghiasi peragaan busana pada hari ketiga penyelenggaraan Muslim Fashion Festival 2020 yang digelar di Jakarta Convention Center, Sabtu akhir pekan ini.

Pasalnya, area catwalk kali ini dimeriahkan dengan presentasi koleksi busana muslim dari 15 desainer muda dalam ajangModest Young Design Competition (MYDC). Kegiatan kreatif tersebutdidukung produsen viscose rayon terintegrasi pertama di Asia, PT Asia Pacific Rayon (APR).

Taruna Rusmayadi yang menjadi salah satu juri, mengatakan dari 600 calon peserta yang melakukan registrasi untuk mengikuti ajang MYDC, hanya 500 peserta yang mengirimkan sketsa. Dari ratusan sketsa itu, terjaring 15 finalis melalui seleksi super ketat dan melelahkan.

"Mereka merupakan finalis terpilih melalui proses seleksi dan coaching yang kita lakukan. Mereka sangat berbakat, masih muda dan hasil karyanya juga rapi dan profesional, itu yang menjadi pertimbangan penilaian kita," ucap desainer senior ini.

15 desainer muda menampilkan berbagai tema di antaranya, Karep Bareto karya Agung Gumelar, Fiqih Maalhunah dengan karyanya "Terikat", Ardini Putri Saraswati "Kujitary", Widi Widiasari Denimic", Wilda Aisyah dengan desain Waste, Dinda Anggun dengan tajuk Swari Saujana, Eugene Kharisma dengan Cakravala, Faisal Tanjung dengan karya Sandang,

Kemudian ada Tyffanyaraqandi Firdausi dengan karya The pearl of Tuban, Jovi Ahmedi dengan Intersection, Salma Nabila dengan karyanya Lorek, Rona Zulfia dengan karya bertajuk Obsesion, Siti Kurnia Sari "Mirable", Siti Laeliki Rahmah "Selaras" dan Naufalina Rizka Putri dengan desain Jidaigeki.

Di penghujung acara setelah melalui serangkaian penilaian, dewan jui MYDCakhirnya menobatkan Eugene Kharisma sebagai pemenang pertama melalui desainnya yang bertajuk "cakravala". Dia menerima hadiah uang tunai Rp30 juta, trophidan kesempatan tampil dalam Muffest 2021.

Baca juga: Video - APR dukung industri fesyen Riau, karya dua desainer lokal "warnai" Muffest 2020

Menurut Eugene, karyanya terinspirasi dari horizon langit luas yang dimaknai sebagai hubungan luas antara manusia dan Sang Pencipta. Lalu dia juga memasukkan konsep kembalinya manusia kepada Sang Pencipta melalui aksesoris tikar pandan dan aroma mistis bunga sedap malam.

"Siluet garis-garis vertikal yang menghubungkan antara manusia dan Sang Pencipta, ini memang tentang keagamaan secara jeneral. Semua saya gambar sebagai warna-warna langit. Saya juga memakai aksesoris tikar pandan dan bunga sedap malam yang melambangkan, kita sebagai manusia akan kembali kepada Sang Pencipta," ujar pria kelahiran Jakarta ini.

Dia mengaku bangga sekaligus terharu karena perlombaan desainer tersebut menjadi ajang pertama bagi Eugune untuk menampilkan karya-karyanya yang sekaligus telah berhasil menghantarkannya sebagai juara pertama.

"Ini ajang pertama saya ikuti, dan Alhamdulillah langsung mendapat kepercayaan sebagai juara. Sebelumnya saya kan berprofesi sebagai model. Jadi kalau ditanya perasaan, tentu sangat senang sekali," ujarnya.

Baca juga: Video - Keseruan Irfan Hakim jadi juri APR Modest Styling Competition

Eugene mengatakan perjalanan panjang yang membuahkan prestasi ini tak terlepas dari dukungan PT APR. Pasalnya, perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Pelalawanitu membantu 50 persen bahan viscose rayon untuk pembuatan busana rancangannya. Apalagi, dia juga sangat tertarik dan mendukung industri tekstil dengan bahan viscose rayon yang terbuat dari serat kayu ramah lingkungan tersebut.

Sementara itu, juara dua disabet oleh Widi Widiasari dengan karya bertajuk Denimic. Juara tiga diraih Jovi Ahmedi dengan karyanya Intersection dan juara favorit digenggamTyffanyaraqandi Firdausi dengan karya The pearl of Tuban.

Ajang ini selain menghadirkan desainer fesyenmuda berbakat juga memiliki misi khusus yakni lebih memopulerkan kain viscoserayon dinilai lebih ramah lingkungan.

Selagi muda, silahkan berkarya. Selagi berkarya, jangan lupakan semesta alam tempat tinggal kita untuk warisan anak cucu kita.

Baca juga: Restu Anggraini terjemahkan pembangunan Jakarta di Muslim Fashion Festival 2020