Pekanbaru (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pekanbaru menggelar acara Pekanbaru Bandarraya Melayu pada 5-9 Februari 2020 di sebuah pusat perbelanjaan di Kota Pekanbaru dalam rangka melestarikan dan mengembangkan kebudayaan Melayu.
"Kegiatan ini sebagai upaya kita melestarikan kebudayaan dan kesenian Melayu serta meningkatkan perdagangan dan investasi di Kota Pekanbaru mengingat Pekanbaru menjadi jantung Provinsi Riau," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota Pekanbaru, Nurfaisal, saat membuka Pekanbaru Bandarraya Melayu, Rabu malam (5/2).
Menurut Nurfaisal, kegiatan ini merupakan ajang pertunjukan seni dan pameran budaya Melayu yang memberi ruang publik untuk menampilkan berbagai kreativitas tanpa menghilangkan unsur aslinya dengan memasukkan nilai pariwisata, perdagangan, dan investasi yang membantu promosi Kota Pekanbaru.
"Kegiatan seperti ini bisa menjadi ajang dan konsep promosi wisata untuk mewujudkan cita-cita akan industri kreatif Pekanbaru yang kian tumbuh sebagai smart city madani," katanya.
Hal yang sama disampaikan Asisten II Bidang Perekonomian Pembangunan, Elsabrina, yang menggantikan Walikota. Dia mengatakan pemko terus
menggesa pariwisata dan perekonomian lewat investasi, pertemuan, konferensi dan pameran untuk mendatangkan wisatawan baik lokal maupun mancanegara ke Kota Pekanbaru guna mendorong perekonomian.
"Kami juga mewajibkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dapat melaksanakan acara berskala nasional, setidaknya ada satu per tahunnya. Ini akan mendorong tumbuhnya perekonomian untuk masyarakat, pengusaha, hotel, restoran dan lainnya," katanya.
Tahun 2020 menjadi tahun kedua Pelaksanaan Pekanbaru Bandarraya Melayu karena acara ini mendapat sambutan yang baik dari berbagai daerah bahkan sampai luar negeri.
Pemerintah Kota Pekanbaru berharap masyarakat juga mendukung upaya pemerintah dalam mengembangkan pariwisata dengan cara-cara yang telah disebutkan.
"Meskipun Pekanbaru tidak memiliki wisata alam, dengan acara seperti ini kami berharap mendapat dukungan dari berbagai sektor dan masyarakat. Jika masyarakat terbuka akan wisatawan, maka pariwisata di Pekanbaru terus berkembang," kata Elsabrina.
Dia mencontohkan masyarakat di Bali yang terbuka terhadap kedatangan wisatawan sehingga menambah daya tarik dan tingkat kunjungan.
Baca juga: Traveling ke Jalan Karet Pekanbaru semarak jelang Imlek
Baca juga: Viral... Ada parit warna-warni di Pekanbaru, 30 koi disebar