Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra akan mengupayakan harga tiket pesawat mencapai titik harga yang wajar atau reasonable.
"Kita harus ketemu satu titik di mana harga itu harus reasonable. Reasonable ini artinya tidak semua orang mungkin bisa naik Garuda Indonesia tapi bisa membuat perusahaan ini dapat untung, bisa mengurangi cicilan, dan berkembang karena Anda ingin melihat Garuda Indonesia ini bertahan selamanya," ujar Irfan Setiaputra di Jakarta, Rabu malam.
Baca juga: Yenny Wahid jadi komisaris baru Garuda Indonesia, begini komentar Erick Thohir
Irfan mengatakan bahwa masukan terkait harga tiket sudah cukup banyak, dan hal ini juga bukan hanya perhatian individu namun juga menjadi perhatian pemerintah mengingat harga tiket yang mahal menimbulkan korban.
"Tapi kalau kemudian harganya menjadi murah maka Garuda yang akan menjadi korban. Kalau maskapai terus menerus alami kerugian apakah bisa jalan? Hal ini nanti bisa mengorbankan segala macam termasuk layanan, dan yang paling mengerikan adalah mengkompromikan keamanan dan keselamatan," katanya.
Selain itu, lanjut Irfan, kalau perusahaan tidak untung maka cuma satu caranya yakni mesti disuntik dengan dana masuk.
"Kalau sudah menghadapi kondisi seperti itu saya sebagai CEO rasanya malu hati juga kalau begitu," ujar Dirut baru Garuda tersebut.
Sebelumnya pemerintah menyatakan akan terus berupaya menekan harga tiket pesawat guna mendukung sektor pariwisata yang dinilai sedikit kurang bergairah pada tahun 2019 ini.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama mengaku terus berkoordinasi dengan Menteri Perhubungan Budi Karya dan Menteri BUMN Erick Thohir untuk mengkaji masalah tersebut dan mencari solusinya.
Meski demikian, Wishnutama mengatakan upaya menekan harga tiket pesawat bukan perkara mudah karena masalah harga tiket pesawat yang tinggi itu sangatlah kompleks karena dipengaruhi banyak faktor.
Sedangkan peneliti Indef Rizal Taufikurahman menilai bahwa harga tiket pesawat udara yang dinilai mahal oleh masyarakat karena masih tingginya permintaan.
Menurut dia, permintaan yang tinggi itu membuat maskapai penerbangan berupaya mengambil kesempatan meraup keuntungan dengan menaikkan harga.
Dia berharap pemerintah dapat menemukan solusi atas mahalnya harga tiket pesawat mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan.
Baca juga: Garuda Indonesia sambut hadirnya Airbus A330-900neo pertama
Baca juga: Garuda Indonesia alihkan penerbangan Eropa dari ruang udara Iran
Pewarta : Aji Cakti
Berita Lainnya
Mendikdasmen dorong agar kegiatan pembelajaran tak terbatas di sekolah
19 December 2024 13:00 WIB
Saat Natal dan Tahun Baru, kelurahan-kecamatan di Jaksel diingatkan untuk gandeng aparat
19 December 2024 12:39 WIB
Presiden Prabowo bertemu PM Pakistan bahas kerja sama ekonomi dan perdagangan
19 December 2024 12:05 WIB
Warga Gaza dambakan perdamaian dan kehidupan normal
19 December 2024 12:00 WIB
Film "Perang Kota" akan jadi penutup festival film Rotterdam, Belanda ke-54
19 December 2024 11:38 WIB
Bandara Radin Inten perkirakan capai 95 ribu penumpang di libur akhir tahun
19 December 2024 11:29 WIB
Baznas dan Kemenag resmi luncurkan peta jalan zakat 2045
19 December 2024 11:20 WIB
IHSG Bursa Efek Indonesia melemah di tengah The Fed pangkas suku bunga acuan
19 December 2024 11:12 WIB