Tiga pasien DBD di RSUD Dumai meninggal

id demam berdarah dumai,rsud dumai,dinkes dumai,dbd,berita riau antara,berita riau terbaru

Tiga pasien DBD di RSUD Dumai meninggal

Wali Kota Dumai Zul As meninjau pasien DBD di RSUD Dumai, Riau, Jumat (29/11/2019). (ANTARA/Abdul Razak)

Dumai (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah Kota Dumai, Provinsi Riau, menyatakan sepanjang tahun 2019 sudah menangani sebanyak 803 pasien demam berdarah dengue (DBD), dan tiga orang diantaranya meninggal dunia.

Kepala Seksi Pelayanan Medis RSUD Dumai dr Bakrie menyebut bahwa pasien diserang gigitan nyamuk aides aygpty terus bertambah, dan tiga orang meninggal dunia karena saat dilarikan ke rumah sakit sudah masuk tingkat paling membahayakan yakni dengue shock syndrom.

"Jumlah pasien demam berdarah ditangani tiap bulan berkisar antara 20-60 pasien dengan usia 5 sampai 15 tahun, dan pada November ini meningkat pesat hingga mencapai 239 pasien," kata dr Bakrie kepada pers, Jumat.

Dijelaskan, ada tiga kecamatan Dumai rentan DBD, yaitu Kecamatan Sungai Sembilan dengan Kelurahan Tanjung Penyebal dan Basilam Baru, Kecamatan Dumai Timur dengan Kelurahan yaitu Jaya Mukti dan Bukit Batrem, serta Kelurahan Bagan Besar dan Bukit Kayu Kapur di Kecamatan Bukit Kapur.

Pasien meninggal dunia menurutnya karena terlambat mendapatkan penanganan medis dan dibawa ke rumah sakit dengan kondisi masuk ke tingkat paling membahayakan.

"Bagi masyarakat jika ada anaknya terserang gejala demam berdarah kita imbau agar segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif sebelum terlambat," sebutnya.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kota Dumai Paisal menjelaskan saat memasuki musim hujan ini agar masyarakat mewaspadai deman berdarah dengue dan memperhatikan kebersihan lingkungan rumah dari perkembangan jentik nyamuk.

Diharapkan masyarakat melakukan pembersihan dari tempat tinggal ‎sendiri maupun lingkungan sekitar supaya nyamuk penyebab DBD tidak berkembang, dan petugas terus melakukan penyisiran ke rumah yang positif demam berdarah.

"Pencegahan demam berdarah paling efektif adalah dengan rajin membersihkan rumah dan lingkungan sekitar, dan petugas juga diturunkan sosialisasi langsung ke rumah untuk menekan penderita lebih banyak," sebut Paisal.

Baca juga: Lima warga Pekanbaru meninggal akibat DBD

Baca juga: Tekan DBD, Pekanbaru maksimalkan peran Jumantik