Pemkot Dumai Berantas Demam Berdarah Libatkan Warga

id pemkot dumai, berantas demam, berdarah libatkan warga

Pemkot Dumai Berantas Demam Berdarah Libatkan Warga

Dumai, Riau, (Antarariau.com) - Penjabat Wali Kota Dumai Provinsi Riau meminta para lurah dan rukun tetangga di daerahnya untuk melibatkan warga dalam pemberantasan sarang nyamuk penyebab demam berdarah di lingkungan sekitar.

Selain itu, aparatur pemerintahan kelurahan diharapkan juga untuk turun ke lingkungan masyarakat yang berada di wilayah endemis demam berdarah di sejumlah kecamatan, kata Penjabat Wali Kota Dumai Arlizman Agus.

"Masyarakat harus dilibatkan aktif dalam aksi nyata membersihkan lingkungan setiap pekan dan sekaligus menyebarkan bubuk abate di tempat penampungan air," kata dia saat membuka pencanangan gerakan serentak pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah, Selasa.

Dia menjelaskan, demam berdarah hingga kini masih jadi persoalan utama kesehatan masyarakat karena bisa menyerang semua usia yang bisa menyebabkan kematian.

Demam berdarah merupakan penyakit menular disebabkan gigitan nyamuk aedes aegypty yang bisa berkembang biak di tempat umum jika kebersihan lingkungan tidak terjaga.

"Saat ini belum ada obat atau vaksin pengobatan demam berdarah, namun pencegahan bisa dilakukan dengan menguras, menutup dan mengubur wadah penampungan air secara terus menerus," ungkap dia.

Dia berharap melalui pencanangan gerakan serentak pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah maka seluruh pihak di tingkat kelurahan dapat bersinergi melakukan upaya pencegahan.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Dumai Faisal mengatakan dalam upaya pemberantasan demam berdarah terkendala kurang kesadaran masyarakat dalam menjaga kualitas kebersihan lingkungan sekitar.

"Pencegahan melalui tabur bubuk abate di lingkungan secara terus menerus dapat mengurangi resiko penularan demam berdarah dan menjaga keluarga dari potensi penyakit lain," jelasnya.

Sepanjang 2014 lalu, rumah sakit umum Dumai menangani 70 kasus demam berdarah, dan periode Januari 2015 Dinas Kesehatan mencatat 30 kasus terjadi di sejumlah kecamatan.