Polisi beri waktu mediasi pelajar SMP dibully hingga jalani operasi

id Bully, perundungan, Polresta Pekanbaru,perundungan pekanbaru

Polisi beri waktu mediasi pelajar SMP dibully hingga jalani operasi

Pelajar SMP Pekanbaru korban perundungan yang viral di media sosial. (ANTARA/Medsos)

Pekanbaru (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota Pekanbaru memberikan waktu kepada keluarga korban perundungan untuk melakukan mediasi dengan keluarga terlapor dalam perkara perundungan yang menimpa pelajar SMP Negeri Pekanbaru hingga korban terbaring di rumah sakit.

Kapolresta Pekanbaru AKBP Nandang Mukmin Wijaya kepada Antara di Pekanbaru, Senin, mengatakan polisi masih mempertimbangkan langkah mediasi mengingat korban dan terlapor sama-sama anak di bawah umur.

"Mereka masih bawah umur, masih ada masa depan, nanti sepenuhnya hasil dari itu (menentukan langkah hukum selanjutnya)," katanya.

Dia menuturkan pada pekan ini polisi terlebih dahulu memberikan kesempatan kepada kedua belah pihak untuk mediasi. Selain keluarga korban dan terlapor, mediasi juga akan melibatkan pihak sekolah.

Menurut dia, langkah mediasi dilakukan mengingat para korban masih berstatus sebagai pelajar dan dinilai memiliki masa depan. "Nanti lihat perkembangan, yang jelas kita ada langkah-langkah pertemukan keluarga korban dan terlapor didampingi guru. Kita tidak memutuskan sendiri tapi bagaimana hasil dari itu," ujarnya.

Sementara menunggu upaya mediasi, Nandang menuturkan bahwa pihaknya tetap menjalankan penyelidikan. Tiga terlapor masing-masing R (14), MP (16) dan KR (14), yang tidak lain merupakan teman sekelas MF, korban perundungan juga telah dimintai keterangan. Mereka didampingi Balai Pemasyarakatan khusus anak saat memberikan keterangan kepada polisi.

MF, pelajar kelas XIII SMP Negeri 38 Kota Pekanbaru mengalami perundungan yang dilakukan oleh tiga teman sekelasnya. Korban dipukuli saat kegiatan jam belajar berlangsung pada Selasa (5/11) siang.

Akibatnya, korban mengalami patah tulang hidung hingga harus menjalani operasi dan perawatan medis secara intensif di Rumah Sakit Awal Bros, Sudirman, Pekanbaru. Nandang mengatakan saat ini kondisi korban mulai membaik dan dalam tahap pemulihan. Korban juga sudah diperbolehkan pulang oleh tim dokter.

Kasus perundungan itu terungkap berawal dari kisah orang tua korban yang dibagikan di media sosial, Facebook. Kasus tersebut kemudian viral. Keluarga korban yang tidak terima dengan kasus itu juga telah melaporkan ke polisi untuk pengusutan lebih lanjut.

Baca juga: Polisi Pekanbaru periksa lima saksi kasus perundungan pelajar SMP