Di hari pelantikan Presiden, harga daging ayam di Cianjur kembali naik

id cianjur, pasar induk cianjur, harga daging ayam

Di hari pelantikan Presiden, harga daging ayam di Cianjur kembali naik

Penjual daging ayam di salah satu pasar tradisional di Cianjur, Jawa Barat. Harga daging ayam di sejumlah pasar tradisional Cianjur mengalami kenaikan sejak satu pekan terakhir hingga mencapai Rp35.000 per kilogram (ANTARA/Ahmad Fikri)

Cianjur (ANTARA) - Harga daging ayam potong di sejumlah pasar tradisional di Cianjur, Jawa Barat, kembali mengalami kenaikan dari Rp30.000 menjadi Rp35.000 per kilogram sejak satu pekan terakhir.

Meskipun sempat turun hingga Rp24.000 per kilogram dalam beberapa hari, harga daging ayam diperkirakan kembali merangkak naik hingga satu bulan ke depan seiring dengan perayaan hari besar islam Maulid Nabi Muhammadyang jatuh pada 9 November mendatang.

"Harga daging ayam sempat turun selama tiga hari di bawah harga normal Rp32.000 perkilogram. Namun selang setelah itu, harga kembali melambung hingga Rp35.000 per kilogram," kata Andri pedagang daging ayam di Pasar Induk Pasirhayam Cianjur, pada wartawan Minggu.

Ia menjelaskan pasokan daging ayam dari distributor masih aman dan selalu dikirim setiap hari dari peternakan di Cianjur, dengan harga jual ke pedagang Rp26.000 per kilogram.

"Harga ayam potong sering berubah-ubah terlebih pada saat menghadapi hari besar nasional dan keagamaan dan tergantung daya beli masyarakat seperti pada saat permintaan menurun harga akan turun atau sebaliknya," kata Andri.

Sedangkan harga telur ayam sejak satu pekan terakhir mengalami penurunan sekitar 10 persen menurut Jalal (48) penjual telur ayam di pasar yang sama. Harga telur ayam per kilogram di jual Rp 20.500.

"Harga tersebut di bawah normal Rp22.000 per kilogram, saat ini tingkat penjualan menurun meskipun stok dari peternakan normal. Diperkirakan harga akan kembali naik ketika pemakaian tinggi," katanya.

Pedagang berharap harga kembali normal karena saat ini, penurunan harga membuat mereka merugi karena harga beli dari distributor tidak menentu."Harapan kami harga kembali normal agar tidak merugi," katanya.