Viral, Bukit Piramida Kuansing yang misterius

Kuantan Singingi (ANTARA) - Wisatawan bakal terpesona dan terpukau melihat indahnya objek wisata bukit piramida di Kuantan Singingikarena kelangkaannya, keunikan dan keindahan yang membuat suasana hati nyaman jika berada di atas hutan yang masih asri tersebut.

"Kami berada di atas puncak bukit, suasana sangat indah, pemandangan yang berbeda dari tempat lain," kata Bupati Kuantan Singingi Mursini di Teluk Kuantan, Minggu.

Bupati Mursini berserta rombongan yang sempat berkunjung kel okasi tersebut terpukau dengan keindahan alamnya dan

berjanji akan mengoptimalkan pesona objek wisata itu, selain meminta dukungan pihak provinsi juga pusat agar terkelola dengan baik dengan harapan menjadi tempat hiburan bagi pencinta alam maupun peneliti sejarah.

Masyarakat yang datang bisa memanfaatkan waktu senggang, santai untuk berekreasi di daerah tersebut. Selain lingkungan

masih asri, lokasinya tidak terlalu sulit dijangkau. Dikelilingi pepohonan yang indah di sepanjang perjalanan hingga mencapai puncak piramida.

Bukit berbentuk piramida diyakini ada nilai sejarah khusus, karena berada di wilayah kekuasaan kerajaan Kandis Sumatera. Untuk

meyakinkan itu perlu analisa dan dokumen serta penggalian sejarah secara lengkap agar terungkap fakta sesungguhnya.

"Peneliti sejarah sebaiknya datang ke Bukit Piramida dan survei sejarah Kerajaan Kandis," ujarnya.

Sejak viral beberapa waktu yang lalu, bukit yang berbentuk piramida yang terletak di kawasan hutan, Desa Pantai, Kecamatan Kuantan Mudik semakin ramai dikunjungi warga.

Bukit berbentuk piramid ini awalnya ditemukan oleh anggota Komunitas Pilot Drone Riau yang juga Kelompok Tani Hutan

Pantai Indah Utama, Desa Pantai beberapa waktu lalu. Untuk mencapainya melewati ketinggian yang cukup terjal dengan jalan setapak.

Salah satu Dosen Universitas Islam Kuantan Singingi IR Nariman Hadi MM mengatakan, Bukit Piramida merupakan sesuatu yang perlu diteliti, dijadikan objek wisata, karena kelangkaan dan keunikannya. Ini diduga berkaitan dengan Kerajaan Kandis yang ada pada abad 1 Masehi.

"Bukti sejarah masih dapat dilihat di daerah tersebut, bahkan ada bebatuan, gua serta dugaan istana berdiri di lingkungan itu," ujarnya.

Mahasiswa bisa mengunjungi area itu, bisa membuat sebuah penelitian, instansi terkait sebaiknya memberdayakan semua fasilitas yang ada untuk meningkatkan kunjungan.