DPR: Kenaikan Harga Sembako Akibat Gangguan Distribusi

id dpr kenaikan, harga sembako, akibat gangguan distribusi

Pasir Pengaraian, Riau, 22/12 (ANTARA) - Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau, Wahyuni menjelaskan, kenaikan harga kebutuhan pokok pada pekan ini disebabkan oleh keterlambatan distribusi.

Menurut Wahyuni, adanya kenaikan harga terutama berupa komoditas hortikultura di beberapa daerah bukanlah disebabkan oleh faktor rendahnya produksi.

"Saya melihat hasil produksi komoditas kebutuhan pokok seperti cabai maupun sayuran di beberapa daerah masih terbilang normal sehingga kenaikan harga komoditas itu mungkin karena keterlambatan pendistribusiannya," ujarnya.

Selain itu, dia juga mengatakan, adanya kenaikan hara komoditas sayuran tersebut lebih disebabkan oleh budaya pasar.

Adanya faktor anomali cuaca maupun curah hujan tinggi yang mengguyur di penghujung tahun 2010 ini, katanya, merupakan salah faktor yang mempengaruhi adanya kenaikan harga komoditas hortikultura di beberapa daerah.

"Adanya curah hujan yang cukup tinggi di penghujung tahun 2010 ini tentu bisa mengakibatkan adanya keterlambatan distribusi barang - barang termasuk komoditas sayuran ke beberapa daerah," jelasnya.

Dalam hal ini, menurut Wahyuni, pihaknya sebagai anggota DPRD mengimbau kepada para pedagang untuk tidak mencari keuntungan yang berlebih.

Untuk menghindari kenakalan para pedagang, pihaknya juga menghimbau kepada dinas terkait untuk melakukan pengawasan serta operasi pasar ataupun pasar murah, sehingga usaha itu diharapkan dapat mengurangi beban masyarakat.

Sementara seorang pedagang cabai di Pasar Tugu Kota Pasir Pengaraian Kabupaten Rokan Hulu, Hj Aniar mengatakan, pada pekan ini harga cabai telah mencapai Rp45.000 per kilogram atau mengalami kenaikan sebesar Rp5.000 dibanding pekan lalu hanya Rp40.000 per kg.

"Kenaikan harga juga terjadi pada bawang merah maupun bawang putih, kenaikan itu disebabkan karena jelang Natal dan Tahun Baru sehingga permintaan meningkat terus," paparnya.