Perambah Tesso Nilo Akan Diproses Hukum

id perambah tesso, nilo akan, diproses hukum

Pekanbaru, 27/11 (ANTARA) - Balai Taman Nasional Tesso Nilo berjanji akan memproses hukum para perambah kawasan konservasi di Provinsi Riau itu hingga ke pengadilan.

"Kami sudah memiliki nama-namanya (perambah) dan mereka akan segera dipanggil," kata Kepala Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) Hayani Suprahman ketika dihubungi ANTARA dari Pekanbaru, Sabtu.

Meski begitu, ia tak bersedia menjelaskan secara rinci pemilik lahan ilegal di dalam kawasan TNTN. "Saya belum bersedia menyebut nama," ujarnya.

Selama dua hari terakhir, sekitar 250 personel tim gabungan menggelar operasi Tesso Nilo untuk membongkar kebun sawit ilegal yang berada di dalam kawasan konservasi itu.

Dua eskavator hingga kini masih terus menumbangkan pohon sawit di Desa Bagan Limau, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan. Di daerah itu terdapat sekitar 2.500 hektare kebun sawit ilegal milik warga pendatang dan pemodal.

Berdasarkan informasi yang dihimpun ANTARA, salah satu pemodal asal Pekanbaru yang membuka kebun di daerah itu berinisial Mn.

Pembongkaran kebun sawit itu melibatkan personel Balai TNTN, SPORC Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Riau, Denpom, Brimob Polda Riau dan Kepolisian Resor (Polres) Pelalawan.

TNTN merupakan kawasan konservasi dataran rendah yang menjadi habitat asli bagi sekitar 100 ekor gajah Sumatra (elephant maximus sumatranus).

Kementerian Kehutanan menetapkan Tesso Nilo sebagai taman nasional pada 19 Juli 2004. Kawasan ini semula memiliki luas 38.576 ha dan pada 2009 diperluas menjadi 83.000 ha.

Namun dari luasan itu, sekitar 30 persen atau mencapai 28.000 ha telah rusak akibat dirambah. Perambahan hingga kini masih menjadi ancaman serius bagi kawasan konservasi itu.

Ancaman tersebut dikhawatirkan bakal merusak alam Tesso Nilo yang memiliki koleksi 360 jenis flora yang tergolong dalam 165 marga dan 57 suku.

Selain itu, terdapat juga 107 jenis burung, 23 jenis mamalia, tiga jenis primata, 50 jenis ikan, 15 jenis reptilia dan 18 jenis amfibia.