11 negara ikuti Festival Perahu Naga di Danau Rusa Kampar
Pekanbaru (ANTARA) - Kabupaten Kampar menjadi penyelenggara kegiatan bertaraf internasional. Atlet dayung dari 11 negara meramaikan kejuaraan internasional perahu naga bertajuk “Kampar International Dragon Boat Festival” (KIDBF) 2019 di Danau Rusa Kabupaten Kampar, Provinsi Ria,18-21 Juli.
“Terselenggaranya acara ini mengejutkan saya dan merupakan suatu prestasi bagi Kabupaten Kamparkarena dalam waktu yang sangat pendek bisa mempersiapkan event bertaraf internasional,” kata Gubernur Riau, Syamsuardalam pernyataan pers kepada Antara di Pekanbaru, Jumat.
Pemerintah Kabupaten Kampar menggandeng Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) dalam penyelenggaraan KIDBF 2019. Kejuaraan olahraga dayung perahu naga ini dikemas dalam bentuk festivalsehingga diharapkan bisa menarik kedatangan wisatawan juga.
Sebanyak 11 negara yang berpartisipasi antara lain dari Australia, Amerika Serikat, Hongkong, Filipina, Taiwan, Singapura, Malaysia, China, Kenya, dan Indonesia. Tim dari dalam negeri juga banyak yang berpartisipasi, di antaranya dari PODSI Kabupaten Pasaman, PODSI Kabupaten Agam, PODSI Yonif 133, PODSI Kota Pekanbaru, PODSI Kabupaten, PODSI Kabupaten Indragiri Hulu, PODSI Kabupaten Indragiri Hilir.
Syamsuar mengatakan, KIDBF merupakan kejuaraan bergengsi yang juga turut mempromosikan potensi pariwisata daerah, khususnya di Danau Rusa, Kabupaten Kampar.
Ia menilai Riau memiliki potensi atlet dayung dan pariwisata yang belum digali optimal.
Potensi pariwisata Riau perlu terus dibenahi dengan sarana infrastruktur yang memadai sehingga bisa menarik wisatawan makin banyak berkunjung dan tinggal lebih lama di Riau.
“Di satu sisi kita bisa mengangkat sektor pariwisata, di sisi lainya kita bisa juga meningkatkan kualitas atletdayung agar semakin berprestasi,” katanya.
Jalannya lomba terlihat seru dan menantang kemampuan peserta. Tim Dayung Royal Police PDRM Penang,Malaysia, terlihat kewalahan karena angin yang bertiup kencang di Danau Rusa menimbulkan gelombang yang menghambat laju perahu.
“Kondisi angin dan gelombang di danau Rusa sangat kuat, berbeda dengan di negara kami. Hal ini menjadi pelajaran bagi kami untuk berlatih lebih keras lagi agar bisa terbiasa dengan kondisi alam di Danau Rusa,” kata Ketua Tim dayung Royal Police PDRM Penang Malaysia, Adi Saufi.
Pada pertandingan pertama tim dayung Royal Police PDRM Penang Malaysia di kelas International Premier 12 Men/Open mendapat peringkat pertama. Menaklukan tim dayung Uni Shams Kedah (posisi 2), tim dayung PPSPM DBT Melaka (posisi 3) dan tim dayung Club Dragon Boat Penjara Mekaka.
Kemudian pada pertandingan kedua di raih oleh tuan rumah yakni, tim dayung PODSI Kampar Indonesia, posisi ke dua diraih tim dayung Royal Police K’Lumpur, posisi ketiga disabet oleh tim dayung Wanjian Zhan Tao DBT dan posisi keempat RCP Sea Dragon Manila.
Baca juga: Menteri Pariwisata dijadwalkan buka Festival Pacu Jalur di Kuansing
Baca juga: Menyambangi wisata religi Makam Puteri Kaca Mayang di tengah kebun sawit
“Terselenggaranya acara ini mengejutkan saya dan merupakan suatu prestasi bagi Kabupaten Kamparkarena dalam waktu yang sangat pendek bisa mempersiapkan event bertaraf internasional,” kata Gubernur Riau, Syamsuardalam pernyataan pers kepada Antara di Pekanbaru, Jumat.
Pemerintah Kabupaten Kampar menggandeng Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) dalam penyelenggaraan KIDBF 2019. Kejuaraan olahraga dayung perahu naga ini dikemas dalam bentuk festivalsehingga diharapkan bisa menarik kedatangan wisatawan juga.
Sebanyak 11 negara yang berpartisipasi antara lain dari Australia, Amerika Serikat, Hongkong, Filipina, Taiwan, Singapura, Malaysia, China, Kenya, dan Indonesia. Tim dari dalam negeri juga banyak yang berpartisipasi, di antaranya dari PODSI Kabupaten Pasaman, PODSI Kabupaten Agam, PODSI Yonif 133, PODSI Kota Pekanbaru, PODSI Kabupaten, PODSI Kabupaten Indragiri Hulu, PODSI Kabupaten Indragiri Hilir.
Syamsuar mengatakan, KIDBF merupakan kejuaraan bergengsi yang juga turut mempromosikan potensi pariwisata daerah, khususnya di Danau Rusa, Kabupaten Kampar.
Ia menilai Riau memiliki potensi atlet dayung dan pariwisata yang belum digali optimal.
Potensi pariwisata Riau perlu terus dibenahi dengan sarana infrastruktur yang memadai sehingga bisa menarik wisatawan makin banyak berkunjung dan tinggal lebih lama di Riau.
“Di satu sisi kita bisa mengangkat sektor pariwisata, di sisi lainya kita bisa juga meningkatkan kualitas atletdayung agar semakin berprestasi,” katanya.
Jalannya lomba terlihat seru dan menantang kemampuan peserta. Tim Dayung Royal Police PDRM Penang,Malaysia, terlihat kewalahan karena angin yang bertiup kencang di Danau Rusa menimbulkan gelombang yang menghambat laju perahu.
“Kondisi angin dan gelombang di danau Rusa sangat kuat, berbeda dengan di negara kami. Hal ini menjadi pelajaran bagi kami untuk berlatih lebih keras lagi agar bisa terbiasa dengan kondisi alam di Danau Rusa,” kata Ketua Tim dayung Royal Police PDRM Penang Malaysia, Adi Saufi.
Pada pertandingan pertama tim dayung Royal Police PDRM Penang Malaysia di kelas International Premier 12 Men/Open mendapat peringkat pertama. Menaklukan tim dayung Uni Shams Kedah (posisi 2), tim dayung PPSPM DBT Melaka (posisi 3) dan tim dayung Club Dragon Boat Penjara Mekaka.
Kemudian pada pertandingan kedua di raih oleh tuan rumah yakni, tim dayung PODSI Kampar Indonesia, posisi ke dua diraih tim dayung Royal Police K’Lumpur, posisi ketiga disabet oleh tim dayung Wanjian Zhan Tao DBT dan posisi keempat RCP Sea Dragon Manila.
Baca juga: Menteri Pariwisata dijadwalkan buka Festival Pacu Jalur di Kuansing
Baca juga: Menyambangi wisata religi Makam Puteri Kaca Mayang di tengah kebun sawit