Tembilahan, 12/10 (ANTARA) - Nelayan tradisional di Pesisir Indragiri Hilir, Provinsi Riau, mengeluhkan maraknya penebangan hutan bakau atau mangrove di sepanjang pantai, akibatnya penghasilan nelayan merosot tiap tahunnya.
Nelayan asal Desa Belaras, Kecamatan Mandah, Sarman, Selasa, mengatakan penebangan hutan bakau harus segera dicegah dan dapat dipulihkan kembali agar hasil tangkapan mereka bisa meningkat kembali.
Menurutnya, kerusakan hutan bakau akan mengakibatkan berkurangnya populasi ikan di pesisir pantai sehingga mengurangi pendapatan nelayan tradisional.
Disebutkan, bahwa tumbuhan bakau di pinggir pantai merupakan kawasan pengembangbiakan ikan.
"Sehingga kalau berlangsung penebangan hutan bakau di pesisir pantai dan alur sungai di daerah tersebut rusak, maka menyebabkan tangkapan ikan ikut menurun drastis," ujarnya.
Lanjutnya, pada saat hutan bakau belum ditebang beberapa tahun lalu penghasilan nelayan perharinya mencapai puluhan kilo sekali melaut, tapi saat ini mendapatkan dua kilo ikan dan udang saja susah.
Ditegaskan, hutan bakau yang menjadi tempat ikan berkembang biak mengalami kerusakan cukup parah sehingga ikan berpindah ke perairan yang lebih jauh.
Untuk itu, ia mengharapkan ada solusi kongkrit atas maraknya penebangan hutan bakau di kawasan pesisir Inhil, maka pemerintah dan aparat dapat menertibkan penebangan hutan bakau yang tidak memikirkan kelestarian dan dampak lingkungannya.
Berdasarkan pengamatan ANTARA, selama ini terus berlangsung penebangan hutan bakau untuk dijadikan cerocok (pondasi) bangunan pertokoan di Inhil.
Bahkan, kayu bakau atau juga sering disebut kayu teki dibawa sampai ke Batam, kepulauan Riau.
Kawasan perambahan hutan bakau terus terjadi disepanjang pesisir Indragiri Hilir, tindakan ini selain merusak ekosistem spesies flora dan fauna yang terdapat di pinggir pantai bakau.
Perambahan hutan bakau marak dilakukan di kawasan hutan lindung bakau di Pulau Bakong yang terletak diantara dua kecamatan yakni Kecamatan Concong dan Kecamatan Kuala Indragiri.
Padahal diketahui, dikawasan ini terdapat keanekaragaman hayati harus dilindungi, seperti Burung Bangau Bluwok (Myceteria Cinera), Buaya Muara (Crocodiles Porosos) dan beberapa jenis flora Bunga Kantong Semar (Nepenthes), Kayu Meranti dan lain-lainnya.
Berita Lainnya
Ratusan kayu diduga hasil illegal logging diamankan polisi di Rohil
24 May 2023 12:05 WIB
Penebangan pinus ilegal di Samosir diadukan ke polisi
13 November 2022 12:44 WIB
Terbukti Bersalah Melakukan Penebangan Hutan Di Luar lokasi Izin Usaha, KLHK Tagih Denda Rp16,2 Triliun Ke PT MPL
11 September 2018 6:50 WIB
Antara Moratorium Penebangan Hutan Dan Investasi Hijau
17 May 2015 6:00 WIB
Antara Moratorium Penebangan Hutan Dan Investasi Hijau
17 May 2015 5:46 WIB
Penebangan Liar Marak di Hutan Semenanjung Kampar
06 May 2013 19:07 WIB
Penebangan Hutan Liar Terpantau Di Udara Bengkalis
20 June 2011 20:57 WIB
Dukung pertumbuhan ekonomi daerah, PLN pasok listrik pabrik kelapa sawit di Indragiri Hilir Riau
30 October 2024 16:13 WIB