Ingin imbangi Thailand, Gubernur Riau terbitkan Pergub Pariwisata Halal

id pergub riau pariwisata halal,etalase halal,objek wisata riau 2019,berita riau terbaru,berita riau terkini,berita riau antara,gubernur riau syamsuar

Ingin imbangi Thailand, Gubernur Riau terbitkan Pergub Pariwisata Halal

Salinan Pergub Riau No.18/2019 tentang Pariwisata Halal. (Foto Humas Dispar Riau)

Pekanbaru (ANTARA) - Pemprov Riau ingin mengarahkan pengembangan pariwisata halal di daerah berjuluk "Bumi Lancang Kuning" itu. Gubernur Riau, Syamsuar, menerbitkan Peraturan Gubernur tentang Pariwisata Halal untuk memberikan keamanan dan kenyamanan pelayanan kepada wisatawan agar menikmati kujungan wisata yang halal di Provinsi Riau.

“Pemerintah saat ini sudah menetapkan Riau sebagai destinasi pariwisata halal. Dan saya sudah menadatangani Peraturan Gubernur yang berkaitan dengan pariwisata halal,” kata Syamsuar kepada wartawan di Pekanbaru, Senin.

Penetapan pariwisata halal tersebut ditungkan dalam Peraturan Gubernur (Pergub) nomor 18 tahun 2019, yang ditandatangani oleh Gubernu Riau Syamsuar pada 5 April 2019.

Baca juga: ANTARA Riau luncurkan "Etalase Halal", ini tanggapan Dinas Pariwisata

Ia mengatakan, pada 9 April dirinya akan menandatangani nota kesepahaman dengan Menteri Pariwisata Arief Yahya tentang destinasi pariwisata halal, di Jakarta.

“Tanggal 9 April yang akan datang saya bersama Kepala Dinas Pariwisata Riau, Fahmizal Usman, diundang oleh menteri pariwisata untuk menandatangani kerja sama,” katanya.

Ia menjelaskan, Pergub Pariwsata Halal bertujuan sebagai pedoman bagi pelayanan Pariwisata Halal kepada wisatawan dan untuk kemajuan ekonomi di Riau.

“Setidaknya kita bisa mengimbangi Thailand yang penduduknya lebih banyak non muslim,” katanya.

Baca juga: Begini Cara Blue Sky Premier Lounge "Manjakan" Penumpang Bandara Pekanbaru

Menurut Syamsuar, dengan konsep pariwisata halal dapat menarik kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) dari timur tengah.

“Pak menteri Pariwisata, Arief Yahya pernah bercerita dengan saya, kalau wisatawan asal timur tengah sangat royal berbelanja. Mereka belanja setiap hari dan bisa banyak menghabiskan uang dolar. Ini merupakan peluang yang sangat besar,” ujar Syamsuar.

Ia mengatakan pernah berdiskusi dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Jeddah, dan dapat informasi bahwa masyarakat di sana ternyata sangat tertarik dengan provinsi Riau.

“Mereka mengetahui kalau di Riau sampai saat ini masih menggunakan tulisan huruf Arab Melayu. Nah, bila ini bisa dipasarkan dengan baik saya kira bisa menjadi daya tarik agar berkunjung ke Riau,” ujarnya.

Baca juga: Mengenal Program Wakaf dari PRUsyariah di Pekanbaru, Begini Manfaatnya

Sebelumnya, Menteri Pariwisata, Arief Yahya pernah mengatakan bahwa Indonesia sebagai salah satu negara yang di perhitungkan dalam industri pariwisata halal (Halal Tourism) dunia. Oleh karena itu sebagai pemain global, Indonesia harus menggunakan standar global yakni Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2019 yang mengadopsi standar GMTI (Global Muslim Travel Index).

Berdasarkan skor IMTI 2019 provinsi Riau dan Kepulauan Riau diposisi rangking ke-3 dengan nilai skor 63. Sementara, rangking pertama diraih Lombok dengan skor 70 dan ranging ke dua yaitu Aceh meraih skor 66. Adapun empat kategori dalam penilaian IMTI 2019, yakni akses, komunikasi, lingkungan, dan pelayanan.

Menpar menargetkan tahun ini pariwisata halal mencapai 5 juta wisatawan mancanegara muslim atau tumbuh dari posisi tahun lalu sebanyak 2,6 juta wisman muslim, dengan realisasi hingga November 2018 mencapai 2,4 juta wisaman muslim.

Target pertumbuhan pariwisata halal Indonesia sebesar 42 persen sejalan dengan tumbuhnya halal tourism dunia yang signifikan. Diproyeksikan besarnya pengeluaran wisatawan halal tourism mencapai 24 miliar dolar AS pada tahun 2023 atau tumbuh diatas 7,6 persen. Sementara pada 2017 jumlah pengeluaran wisatawan muslim dunia mencapai 117 miliar dolar AS.

Tahun ini merupakan tahun kedua penerapan standar global GMTI dalam menilai kinerja destinasi pariwisata halal unggulan Indonesia. Sebanyak 10 Destinasi pariwisata unggulan Indonesia dinilai menggunakan standar ini, yaitu Lombok, Aceh, Jakarta, Sumatra Barat, Yogyakarta, Jawa Barat, Riau, Kepulauan Riau, Malang Raya, Jawa Tengah serta Makasar dan sekitarnya.

Baca juga: Bos MarkPlus jadi penasehat khusus pariwisata Provinsi Riau. Ini tanggapan Hermawan Kertajaya

Baca juga: 560 "generasi milenial" Riau dapat pelatihan kepariwisataan